Kabupaten Bekasi – Mitra mabes.com. Proyek pengaspalan hotmix yang dilaksanakan di ruas Jalan Sukatani–Polo Sirih, Kabupaten Bekasi, menuai sorotan dari beberapa warga setempat. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi tersebut menggunakan anggaran APBD Tahun 2025 sebesar Rp 229.014.000, dengan pelaksana ;PT .Permata Hasianaku Dengan nomor SPMK :000.3.3 /7/SP/P jl _DSDABMBK /2025 .
Sabtu,12-07-2025
Meski proyek ini membawa harapan terhadap peningkatan kualitas infrastruktur jalan, warga mempertanyakan transparansi pelaksanaan, khususnya terkait papan informasi proyek yang dianggap tidak memuat data penting seperti volume pekerjaan dan jadwal pelaksanaan maupun penyelesaian.
“Saya melihat pekerjaan pengaspalan dilakukan pada sore hari, tetapi di papan proyek tidak dicantumkan kapan proyek ini dimulai dan kapan selesai. Ini jadi pertanyaan kami sebagai warga,” ujar Cik, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Warga lainnya turut menyampaikan keprihatinan. Ia mengaku senang jalan diperbaiki, namun menilai pelaksanaan proyek tidak disertai dengan informasi yang memadai.
“Kami hanya ingin tahu kejelasannya. Jangan sampai timbul dugaan markup karena kurangnya transparansi. Ini kan uang rakyat, bukan dana pribadi. Seharusnya sesuai aturan, papan proyek mencantumkan semua informasi penting,” ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan informasi di lapangan, ditemukan ketidaksesuaian pada ketebalan lapisan aspal. Menurut pengawas proyek yang enggan disebutkan namanya, ketebalan seharusnya 4 cm, namun pada praktiknya ditemukan bervariasi, mulai dari 3 cm hingga 5 cm. Bahkan di beberapa titik terdapat tanda silang putih yang menimbulkan tanda tanya di kalangan warga.
Saat dimintai keterangan, pihak konsultan pengawas dari Dinas terkait yang berada di dekat lokasi proyek terlihat enggan memberikan penjelasan secara terbuka kepada media.
Warga berharap Aparat Penegak Hukum (APH) dapat melakukan pengawasan lebih ketat terhadap proyek-proyek infrastruktur yang sedang berlangsung, guna menghindari potensi penyimpangan serta memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.
( Pewarta : AgusBKS MBS )