Dairi -Sumut, Mitramabes –Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala hadiri rapat Koordinasi Produksi dan Hilirisasi Komoditas Jeruk yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 10 Kantor Gubernur Sumatera Utara rabu (21/05/2025).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) akan turun langsung menangani hama lalat buah yang menghantui petani jeruk Sumut. Ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Jeruk Provinsi Sumatera Utara, yang pernah menjadi primadona di Indonesia.
Gubernur Sumatera Utara Boby Nasution dalam arahannya menyampaikan “Langkah pertama kita akan intervensi serangan lalat buah, tetapi tentu kita akan mendata, menyusun teknis penanggulangannya yang paling tepat dan sosialisasi kepada masyarakat, karena ini harus dilakukan serentak, bersama-sama”.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, sampai saat ini 87,1% lahan pertanian jeruk terkena serangan lalat buah. Ini membuat petani-petani jeruk semakin enggan untuk kembali menanam jeruk.
“Saat ini produsen terbesar jeruk itu Jawa Timur dan Sumut masih nomor dua, bayangkan dengan keadaan kita seperti inipun kita masih nomor dua, kalau kita maksimalkan kita bisa nomor satu, bahkan diperhitungkan secara internasional,” kata Bobby Nasution.
Hadir pada rakor ini Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih, Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin, Bupati Karo Antonius Ginting dan hadir juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura dan OPD terkait Kabupaten Karo, Pakpak Bharat, Dairi, dan Simalungun.
(Editor Hasmar)