example banner

Viral Kembali! Ungkap Korupsi, Polisi di Minahasa Dimutasi ke Talaud: Aipda Vicky Curhat ke Kapolri

MINAHASA, MitraMabes.com — Aipda Vicky Aristo Katiandago, seorang penyidik Polres Minahasa, menjadi sorotan publik sebelumnya usai mengungkapkan kegelisahannya melalui media sosial. Dalam sebuah video berdurasi 4 menit 20 detik yang viral, Aipda Vicky menceritakan perjalanan kariernya yang terganggu akibat mutasi mendadak ke Polres Kepulauan Talaud, Maluku, saat sedang menangani kasus korupsi besar.

Dalam video yang diunggah sebelumnya di akun Instagram @lamekawanuaofficial pada Sabtu, 2 November 2024 lalu, Aipda Vicky mengungkapkan dirinya sebelumnya menjabat sebagai Kanit Pidana Khusus (Pidsus) Sat Reskrim Polres Minahasa dan merupakan anggota Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Minahasa.

Ia menyebut mutasinya melanggar ketentuan internal, mengingat anggota Gakkumdu seharusnya tidak boleh dimutasi selama masa Pilkada, kecuali untuk promosi atau demosi. “Saya tidak pernah melakukan pelanggaran disiplin, kode etik, apalagi tindak pidana. Jadi, saya merasa alasan mutasi ini tidak jelas,” tegas Aipda Vicky.

Salah satu kasus besar yang sedang ditangani Aipda Vicky adalah dugaan korupsi dalam pengadaan tas ramah lingkungan pada tahun 2020, program yang diinisiasi oleh Bupati Minahasa kala itu, Royke Octavian Roring.

“Penyelidikan kasus ini saya mulai sejak Januari 2021, dan pada 5 September 2024 statusnya telah ditingkatkan menjadi penyidikan,” ungkapnya. Ia menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan banyak bukti, memeriksa saksi, dan berkoordinasi dengan BPKP Sulut untuk audit kerugian negara. Namun, proses penyidikan tersebut terganggu akibat mutasinya yang tiba-tiba.

Aipda Vicky menduga mutasinya berkaitan erat dengan kasus korupsi yang melibatkan “orang-orang penting” di Minahasa. “Saya merasa ini adalah bentuk intervensi terhadap upaya penegakan hukum. Kasus ini mengundang perhatian publik, dan tiba-tiba saya dimutasi saat penyidikan sedang berjalan,” ujarnya.

Mengangkat kembali melalui video tersebut pada Januari 2025, Aipda Vicky meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meninjau ulang mutasi dirinya dan memberikan izin untuk melanjutkan penyidikan kasus tersebut. “Saya hanya ingin menuntaskan tugas saya sebagai seorang penegak hukum. Saya memohon keadilan agar mutasi ini dievaluasi,” pintanya.

Viralnya kembali curahan hati Aipda Vicky di media sosial menuai banyak dukungan dari masyarakat. Warganet memuji keberanian Aipda Vicky dalam mengungkapkan fakta dan mendesak agar proses penegakan hukum berjalan tanpa intervensi, kamis (23/1/25).

Kasus ini menjadi ujian besar bagi institusi kepolisian dalam menjaga integritas dan memastikan aparatnya terlindungi saat menjalankan tugas melawan korupsi, terutama ketika kasus yang ditangani menyentuh pihak-pihak berpengaruh.

Publik kini menantikan respons tegas dari Kapolri dan langkah yang akan diambil untuk memastikan transparansi dalam kasus ini.

(SRF/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *