Mbs.com- Sumatera Utara, Asahan- Dari mulai pukul 10.WIB hingga Pukul 14.00 WIB dari aksi dan Teriakan yang terus menyuarakan “Pecat dan Non Job kan Kekan Kemenag Asahan Abdul Maman, yang mana kerena sudah menuduh Wartawan dan LSM Memeras”, kata teriakan sudah berulangkali di ucapkan Dodi, Alone Joko, dan para pendemo, yang menggema di depan Kantor DPRD Asahan, pada hari Rabu 03/09/2025, saat Ratusan orang dari Mahasiswa juga dari elemen masyarakat yang bergabung dalam aksi Demontrasi besar besaran didepan Kantor DPRD.
Sebelumnya sekira pukul 09.00 WIB, dari gabungan Aliansi LSM Dan Wartawan sempat menggeruduk kantor Kemenag yang berjanji akan menemukan Pendemo pada 3 September, namun saat setiba nya di kantor Kemenag, Kakan Kemenag tidak menjumpai pendemo yang dengan dalil tak berada di tempat, tampak sejumlah pegawai Kemenag perempuan yang disuruh masuk lagi kedalam Kantor, karena ditolak para LSM dan Wartawan yang hadir memenuhi kakan Kemenag Asahan.
Selain itu LSM dan Wartawan menyegel Kantor Kemenag dengan menggunakan Bendera Merah putih.
Sejumlah aksi dan keluhan pendemo, juga tuntutan selesaikan kasus DPRD Asahan diduga bermain judi yang ditangkap polres Asahan yang tak kunjung selesai ditangan APH, pendemo meminta Kemenag dinonaktifkan, dan berhentikan DPR yang meresahkan Rakyat.
Selain itu, kasus sengketa lahan PT Padasa dan PT Pulahan Seruai juga jadi tuntutan pendemo.
Masyarakat minta Batas Batas Pelepasan PT BSP dilakukan secara transparan. Pendemo juga meminta Polri Pemkab tidak membenturkan PT Padasa dan PT Pulahan Seruai juga PT BSP dengan Masyarakat .
Usai menjawab keluhan masyarakat Bupati, Dandim juga Kapolres memberikan minum juga buah buahan dari pedagang yang berjualan di sekitar aksi demo, Bupati juga berjanji akan selesaikan tuntutan pendemo sekira satu jam Pokopinda menjelaskan nya di atas bak Mobil terbuka pendemo. (Albs/tim)