Ujungaris Bersolek: Dari Jalanan Biasa Menjadi Ikon Desa Modern Penuh Warna

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_0

Oplus_0

Indramayu, Mitramabes.com — Tak banyak yang menyangka, sebuah desa kecil di Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, mampu mencuri perhatian publik nasional.

Desa Ujungaris kini jadi perbincangan hangat, bukan karena polemik atau kontroversi, tapi karena keberhasilannya menampilkan wajah baru yang bersih, rapi, dan penuh warna.

Jalanan desa dicat dengan aneka warna cerah, memberikan nuansa artistik yang menyegarkan membuat siapa pun yang melintas tak tahan untuk berhenti dan mengabadikan momen.
Transformasi ini bukan datang begitu saja.

Di balik perubahan itu, ada peran besar seorang pemimpin desa: H. Tatang Tarkilah. Sosok kepala desa yang memiliki visi besar untuk memajukan kampung halamannya tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Dengan pendekatan tata ruang yang menitikberatkan pada estetika dan kebersihan lingkungan, ia berhasil mengubah wajah Ujungaris menjadi desa modern yang tetap berjiwa tradisional.

Tak hanya fokus pada tampilan luar, H. Tatang juga membenahi hal-hal fundamental. Sistem irigasi untuk mendukung pertanian mata pencaharian utama warga ikut diperbaiki dan ditata ulang. Baginya, desa yang baik bukan hanya yang indah dipandang, tapi juga mendukung kehidupan warganya secara menyeluruh.

“Desa adalah wajah peradaban. Kalau kita rawat dan kelola dengan cinta, maka desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial,” ungkap H. Tatang, Selasa 17/6/2025.

Kini, Ujungaris yang berpenduduk sekitar 5.000 jiwa mulai memetik buah dari perubahannya. UMKM tumbuh, wisatawan berdatangan, dan geliat ekonomi lokal terasa lebih hidup dari sebelumnya. Desa ini telah menjadi magnet baru bagi masyarakat sekitar dan inspirasi bagi banyak desa lain.

Menariknya, ide dan semangat pembangunan ini sebagian besar terinspirasi dari program

“Lembur Pakuan” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebuah konsep yang memadukan kerapihan tata ruang dan nilai-nilai kearifan lokal khas Sunda.

Ujungaris kini bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah simbol harapan, bahwa kemajuan dan keindahan bisa tumbuh dari tempat yang sederhana. Dari jalanan kecil yang dicat penuh warna, lahir semangat besar untuk terus maju, tanpa harus kehilangan jatidiri. (Abid/Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polsek Linge melaksanakan kegiatan Bakti Religi di Masjid Malik Isaq
Antisipasi Kemacetan, Kakorlantas Polri dan Bupati Tinjau Progres Tol Kapal Betung.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi Beri SIM Gratis Bagi Warga Kelahiran 7-9 Juli Di Semaraknya Hari Bayangkara Ke 79
Bupati Samosir Dukung Percepatan Pembentukan SPPG Program Nasional MBG
Lagi, Kapolri Anugerahkan Penghargaan Pelayanan Publik “A” Kepada Polres Indramayu
Babinsa Koramil 1605 Sukagumiwang Monitoring Harga Sembako di Wilayah Tulungagung dan Kertasemaya
Reje Hakim Bale Bujang Apresiasi Bakti Religi Polres Aceh Tengah Sambut HUT Bhayangkara ke-79 di Masjid At-Taqwa
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Aceh Tengah dan Ketua Bhayangkari Gelar Bakti Religi di Masjid At-Taqwa

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:59 WIB

Polsek Linge melaksanakan kegiatan Bakti Religi di Masjid Malik Isaq

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:22 WIB

Ujungaris Bersolek: Dari Jalanan Biasa Menjadi Ikon Desa Modern Penuh Warna

Jumat, 20 Juni 2025 - 20:53 WIB

Antisipasi Kemacetan, Kakorlantas Polri dan Bupati Tinjau Progres Tol Kapal Betung.

Jumat, 20 Juni 2025 - 18:19 WIB

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi Beri SIM Gratis Bagi Warga Kelahiran 7-9 Juli Di Semaraknya Hari Bayangkara Ke 79

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:06 WIB

Bupati Samosir Dukung Percepatan Pembentukan SPPG Program Nasional MBG

Berita Terbaru