example banner

Tenggelamnya Seorang Pelajar Digalian Pasir Sehingga Meninggal

Mitramabes.com- Sumatra Utara, Batu Bara- Pasalnya terkait meninggalnya salah seorang warga bernama Safrizal (17 tahun) yang masih berstatus pelajar, yang akibat tenggelam dilokasi galian pengerukan pasir, tepat nya dilokasi Desa Sipare Pare belakang coffe TM 100, Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara.

Dari berbagai awak media yang mendatangi dari lokasi galian pasir tersebut, yang menurut dari info masyarakat yang telah terjadi korban dari seorang pemuda yang meninggal dilokasi galian, yang disebabkan tenggelam, pada hari kamis 06/03/2025 dari awak media hendak konfirmasi kepada pemilik galian C tersebut.

Dan sesampainya awak media dilokasi galian pasir tersebut yang hendak mengkonfirmasi atas kejadian yang baru memakan korban jiwa dari salah satu warga, yang mana, kehadiran dari awak media disambut dengan rasa kearoganan oleh salah satu pekerja yang disebut sebagai penulis distribusi, dengan angkuhnya menjawab “siapapun wartawan yang masuk kemari, tidak ada yang kami layani”, ungkapnya dengan nada arogan.

Lanjut lagi pekerja salah seorang perempuan galian C tersebut mengatakan “usaha ini milik Ajizul, siapa berani mengganggu, yang mana memang mempunyai seorang menantu TNI, yang berpangkatkan Kapten, bertugas di Bandung”, dengan nada ketus.

Baik itu dari Presiden RI juga dari Kementrian Lingkungan, juga serta Pangdam, agar dapat untuk menutup dari pengalian tersebut, yang mana dari usaha galian tidak pakai pengamanan dilokasi atau pembatas titik aman.

Prihal arogan para pekerja, awak media meminta pihak terkait, agar menindak lanjuti dari kepemilikan galian pasir tersebut, agar dapat menelaah dari perijinannya, diharapkan kepada, terutama dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH) Polda Sumut, dan Polres Batu Bara, juga dari dinas yang terkait, agar dapat untuk menindak lanjuti nya, terkhususnya dari pihak perijinan juga lingkungan hidup provinsi Sumut, agar dapat menutup kegiatan galian atau pengerukan pasir tersebut, yang disebabkan telah terjadinya memakan korban.

Lanjut pada saat awak media duduk di salah satu warung, yang mana dekat dari lokasi galian pengerukan pasir tersebut, juga berceloteh, dari salah satu warga atau siapa pun itu, dengan berkata “itulah enak nya jika kalau banyak uang dan ada deking, baru aja terjadi kematian warga tenggelam di situ, usahkan ada perhatian dari pemilik atau pengusaha galian itu, malah pemilik dari yang punya pengerukan (galian), masih terus bebas untuk melakukan aktifitasnya”, dengan nada kesal mengungkapkan kepada awak media. (Albs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *