Palembang-( Mitramabes com) ,Di masa akhir jabatan orang nomor satu di kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, alih-alih Study Banding peningkatan kinerja Kepala desa dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. 2/9/2023
Di tengah devisit anggaran di Kabupaten Banyuasin sampai honor perangkat pun pembayarannya di cicil hingga terkendala dalam pelayanan ke masyarakat, Nsuatu kebijakan yang di ambil sungguh di luar akal sehat,
Anggaran fantastis di gelontorkan buat hal yang bisa di anggap sia-sia karna mengeluarkan dana puluhan juta perdesa untuk bimtek yang tak jelas tujuannya, bukankah BUMDES tidak boleh dikelola oleh perangkat Desa!!!???
Tapi kenapa para perangkat Desa yang berangkat,
Dengan seragam merah yang mengarah suatu partai berkuasa saat ini…bukankah ini tahun politik atau sengaja mengarah kan ke kandidat tertentu?
Yang jelas Dana miliaran itu dari anggaran mana nanti akan kami tanyakan , kurang etis di tengah kondisi keuangan kabupaten yang masih kurang sehat, apa lagi di duga di ambilkan dari dana Desa sebesar 17.920.000 namun pengakuan salah satu dari kepala desa di realisasikan atau di setor buat biaya bimtek sebesar 12.920.000..selisih anggaran 5.0000.000..entah di alokasikan kemana!!!???
anggaran sebesar itu akan lebih baik bila di alokasikan kegiatan yang real di desa masing-masing,
Seharusnya bimtek bisa di lakukan di Banyuasin itu sendiri dengan memanggil narasumber yang berkompeten…yang jadi pertanyaan kurangkah orang pintar di Sumatera Selatan atau memang hanya ingin mencari sensasi dan pemborosan anggaran yang kurang bermanfaat apa lagi buat kemajuan Desa sendiri.
Dengan mengadakan bimtek di lokasi sendiri pasti lebih menghemat anggaran dan tidak terkesan ber foya-foya, jelas ini sudah melenceng dari harapan Presiden Joko Widodo bahwa Dana Desa buat kemakmuran dan kemajuan Desa, bukan untuk para pejabat Desa apa lagi buat jalan-jalan dengan alasan study banding atau Bimtek keluar daerah.
editor MRN MBS