Aceh Singkil Mitramabes. com
Seratusan pelaku usaha berbasis resiko di Aceh Singkil mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) perijinan di Alviya Hotel Pulo.Sarok.
“Bimtek kita rencanakan selama empat hari.Per hari nya diikuti 25 peserta.Karena kondisi banjir saat ini dimungkinkan dari Rimo susah datang nya,” kata Aidil Yudi Irawan selaku kepala dinas Perijinan Terpadu Aceh Singkil,Senin (4/12/2023).
Agenda bimtek perijinan berusaha berbasis resiko tahun 2023 ini di biayai dana DAK kata Aidil.
Dia melanjutkan ada pun tujuan nya agar para pelaku usaha kecil,menengah hingga tinggi dapat sama-sama memahami sekaligus menyatukan persepsi tentang berbagai perijinan yang ada sebut nya.
Lanjut Aidil,sekarang ada empat level perijinan berbasis resiko yaitu berbasis resiko rendah, menengah rendah,menengah tinggi dan terakhir tinggi + ijin.
Per 1 Januari 2023 sampai Desember 2023 tambah kadis sudah ada 998 NIB yang telah terbit berdasarkan lokasi usaha sebut nya.
“Artinya ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,dimana per 1 Januari hingga bulan Desember 2022 telah kita terbitkan 1263 (NIB) Nomor Induk Berusaha,”
Penurunan ini kata Aidil disebabkan karena sudah banyak nya pelaku usaha yang telah memiliki surat ijin berusaha berbasis resiko,”Pengurusan ijin cukup mudah,petugas kita selesai memproses antara 4 hingga 5 jam saja, “ujar Aidil
Berdasarkan sebaran resiko tambah nya sudah 1135 perijinan resiko rendah,menengah rendah 192,menengah tinggi 181 dan tinggi 61,” Jadi ada 1569 sebaran proyek yang telah memiliki perijinan berbasis resiko,”
Pemerintah ke depan terus membuat penggalian dengan mengundang investor PMDN, UMK atau non UMK guna menggalakkan pertumbuhan ekonomi bener nya.
Diakui cabe dan bawang dalam dua bulan terakhir tercatat sebagai penyumbang tertinggi angka inflasi,”kalau beras belum lah begitu mengkhawatirkan sebab ada pasokan baik dari Abdya,”tukas Aidil mengakhiri.
Jurnalis Zaelani Bako
Mitra mabes