Seorang Oknum Kades Gigit Jempol Tangan Ketua BPD, Tidak Mau Tandatangan APBDes 

Jumat, 15 Maret 2024 - 20:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Musi Rawas – Sumatera Selatan, MBS |

Awal peristiwa ini terjadi menurut si-Ketua BPD bermula ketika Wakil Ketua BPD yang diminta oleh (J) oknum Kepala Desa menemui Nurhasan selaku Ketua BPD. Yang maksud dan tujuan Kades tersebut adalah untuk meminta Nurhasan menandatangani APBDes, Desa Harapan Makmur-Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas – Sumatera Selatan untuk tahun anggaran 2024. Namun oleh Ketua BPD Nurhasan, permintaan menandatangani APBDes tersebut ditolaknya.

Dari pengakuan Nurhasan, alasannya untuk menolak menandatangani APBDes tersebut, bukan tanpa sebab. Hal itu ia lakukan, karena dirinya merasa tidak pernah dilibatkan dalam proses penyusunan termasuk memutuskan sebuah keputusan yang menyangkut kepentingan desa. Apalagi di tahun anggaran 2022-2023, Nurhasan selaku Ketua BPD juga menduga ada banyak ketidakberesan dalam realisasi APBDes. Terlebih saat Nurhasan meminta salinan dari APBDes tersebut kepada Wakil Ketua BPD, yang mengaku diperintah oleh sang Kepala Desa, tidak mau diberikan. Hingga menambah kekhawatirannya, takut APBDes yang ditandatanganinya kelak jadi bermasalah dan melibatkan dirinya. Dan meminta waktu selama 20 hari untuk mempertimbangkan sekaligus mempelajari sebelum dirinya menandatangani.

 

Namun akibat tidak bersedianya Nurhasan untuk tandatangan, justru berubah jadi petaka. Membuat Kades (J) berang, dan mendatangi kediaman Ketua BPD tersebut. Sembari marah-marah dan menggebrak meja hingga terjadi dorong-dorongan antara keduanya. Dan di saat itu pulalah Kades (J) menggigit jempol tangan sebelah kanan Ketua BPD Nurhasan.

Merasa kesakitan dan berusaha untuk melepaskan gigitan sang Kades, dengan gerakan spontan Ketua BPD meninju kepala Kades Harapan Makmur tersebut, hingga terpelanting.

 

Meskipun demikian menurut Nurhasan usai kejadian, permasalahan ini sempat dimediasi untuk berdamai di rumah Kepala Desa oleh pihak Bhabinkamtibmas Polsek Muara Lakitan. Dan saat itu juga Nurhasan bersedia untuk meminta maaf. Walaupun dirinya menyadari, sebenarnya sumber terjadinya masalah ini adalah dari si-Kades. Yang mendatanginya sembari marah-marah dan menggebrak meja hingga menggigit jempol tangannya, bahkan kejadiannya dirumahnya sendiri.

Usai dimediasi dan sepakat untuk berdamai, ternyata urusannya belum juga selesai. Menurut Nurhasan dirinya justru dilaporkan ke Polres Musi Rawas lagi oleh sang Kepala Desa dengan laporan kasus penganiayaan berat, Tentu saja dirinya kaget, dia yang merasa sebagai korban malah dilaporkan dengan dugaan melakukan penganiayaan berat.

Merasa dipojokkan, Nurhasan pun membongkar kebobrokan dan ketidaktransparanan pemerintahan sang Kades dalam mengelola anggaran yang diduga sarat dengan penyelewengan. Dan menurut Nurhasan semuanya itu sudah dilaporkan ke Polres Musi Rawas.

Kepada Wartawan Nurhasan menunjukkan beberapa bukti-bukti terkait penggunaan anggaran yang diduga sarat penyelewengan. Termasuk pungutan dana program LISTRIK DESA, yang semestinya hanya Rp 400 ribu, sesuai arahan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Tapi kenyataannya warga dibebankan sebesar antara Rp 1 – 2 juta. Dan beberapa bukti pembangunan fisik yang bersumber dari Dana Desa yang juga diduga di mark up oleh sang Kepala Desa Harapan Makmur tersebut. (Binsar Siadari)

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pengambilan Sumpah di Rumah Gadang dan Semarak Alek Batagak Penghulu Persukuan Simabua Sulit Air
Lagi-Lagi Kilang Sagu Di Bawah Koperasi Harmonis Diduga Langgar Aturan Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi Dan UKM Kepulauan Meranti Diminta Tindak Tegas
Dukung Swasembada Pangan, Polsek Pegasing Matangkan Lahan untuk Penanaman Jagung
Warga tanjung barat,meminta tim Tipidter mabes polri tangkap pelaku Penjual Obat Keras Berkedok Warung UMKM
Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Aceh Tengah Gelar Nobar Wayang Kulit Lakon “Amartha Binangun”
Proyek Jalan Vila Mega Mas Ampera Raya Dipertanyakan: Tak Ada Plang Proyek, Aspal Diduga Tipis, dan Pekerja Tanpa Safety
Aplikasi SRIKANDI Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Sistem Pemerintahan
Tokoh Masyarakat Desa Cot Rambong ” PT Ambiya Putra Tak Tau Dimana Rimbanya” 

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:02 WIB

Pengambilan Sumpah di Rumah Gadang dan Semarak Alek Batagak Penghulu Persukuan Simabua Sulit Air

Sabtu, 5 Juli 2025 - 21:35 WIB

Lagi-Lagi Kilang Sagu Di Bawah Koperasi Harmonis Diduga Langgar Aturan Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi Dan UKM Kepulauan Meranti Diminta Tindak Tegas

Sabtu, 5 Juli 2025 - 18:17 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Polsek Pegasing Matangkan Lahan untuk Penanaman Jagung

Sabtu, 5 Juli 2025 - 17:44 WIB

Warga tanjung barat,meminta tim Tipidter mabes polri tangkap pelaku Penjual Obat Keras Berkedok Warung UMKM

Sabtu, 5 Juli 2025 - 10:22 WIB

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Aceh Tengah Gelar Nobar Wayang Kulit Lakon “Amartha Binangun”

Berita Terbaru