KAUR, Mitramabes.com– Viral berita terkini Isu dugaan Pungutan Liar (Pungli) dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kepala Puskesmas (Kapus) Tanjung Imam Kecamatan Kaur Tengah Kabupaten Kaur sempat viral di kalangan Media Sosial (Medsos), Senin (20/1/2025).
Dalam kasus dugaan pungutan yang bersumber dari dana Jaminan Kesehatan Nasional atau disingkat dengan sebutan JKN, ini bahwa salah satu pejabat oknum Kepala Puskesmas Tanjung Imam diduga meminta uang kepada semua tenaga kesehatan.
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program pelayanan kesehatan dari pemerintah yang berwujud BPJS kesehatan, dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau (BPJS).
Berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan Media Sosial (Medsos) dan juga ada beberapa dari narasumber pemberitaan yang sudah tayang, sempat viral Kepala Puskesmas Tanjung Imam Arly Pusvitha diduga meminta uang JKN.
Namun demikian hasil konfirmasi yang di ceritakan oleh, Arly Pusvitha Kapus mengatakan, menolak saat awak media ingin melakukan wawancara, sudah pak nggak usah di wawancara itu video sudah lama, ujar Kapus.
“Lebih lanjut Kapus mengatakan, gimana kita mau motong atau mau mungut alias pungli, itu dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) langsung masuk ke rekening masing-masing,” ungkapnya di ruang kerjanya beberapa hari lalu.
Terakhir Arly Pusvitha memberikan statement, JKN itu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 22 Tahun 2020 berarti dibagi (2) 60 persen untuk jasa pelayanan, 40 persen untuk operasional itulah yang di bagi-bagi, kata Arly.
Bahkan sempat Kepala Puskesmas Tanjung Imam Kecamatan Kaur Tengah Arly Pusvitha menyodorkan, alias memberikan 1 amplop yang diduga berisikan uang untuk penyogokan di dalam ruangan Kapus saat dilakukan konfirmasi, tapi sayang nya amplop tersebut ditolak.
Dilain harinya, Arly Kapus kembali memanggil dengan cara kirim pesan melalui WhatsApp mengatakan, assalamualaikum kang datang ke kantor SAJE kang, itu yang dikatakan oleh Kapus sembari memberikan 1 amplop lagi yang lebih besar diduga didalam amplop berisi uang.
Namun sangat disayangkan Kapus Kaur Tengah dua kali menyodorkan alias memberikan amplop bahkan sempat kejar-kejaran dengan alasan, saya mau ngasih anak ponaan di rumah bukan ngasih kamu, kalau sama kamu aku cuma nitip saja, tutup “Arly Pusvitha” Kapus. (Ripasi)