MBS LUBUK PAKAM – Museum Daerah Kabupaten Deli Serdang menjadi salah satu tujuan kunjungan Menteri Kebudayaan, Dr H Fadli Zon SS MSc di Sumatera Utara, Rabu (23/7/2025).
Dalam kunjungannya itu, Menteri Kebudayaan didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Dr Restu Gunawan MHum dan disambut langsung Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan dan Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo SS.
Museum Daerah Deli Serdang tidak hanya menyimpan kekayaan sejarah, tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara masa lalu dan masa kini, memberikan wawasan berharga bagi generasi muda dan pengunjung dari berbagai kalangan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang sendiri memberi atensi (perhatian) yang sangat serius terhadap pelestarian serta pengembangan seni dan kebudayaan. Bukti keseriusan Pemkab Deli Serdang dalam pelestarian serta pengembangan seni dan kebudayaan tersebut termaktub jelas pada visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang, “Mewujudkan Deli Serdang Sehat, Cerdas, Sejahtera, Religius dan Berkelanjutan”.
Dalam salah satu visinya disebutkan meningkatnya derajat kehidupan masyarakat karena semakin terjangkaunya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan dan pembinaan karakter yang berkualitas.
Pembinaan karakter yang berkualitas salah satunya bisa dilakukan melalui kebudayaan. Sebab, kebudayaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu dan masyarakat. Nilai-nilai, norma, dan tradisi yang terkandung dalam suatu kebudayaan menjadi landasan pembentukan karakter yang kuat dan positif. Budaya juga membantu seseorang memahami diri sendiri, lingkungan, dan cara berinteraksi dengan orang lain.
Kebudayaan menyediakan seperangkat nilai dan norma yang menjadi pedoman perilaku individu dan masyarakat.
Di sisi lain, Pemkab Deli Serdang juga memiliki program untuk pembinaan kebudayaan yang tertuang dalam salah satu misinya, Sehat Masyarakatnya.
Di dalam misi itu, terdapat satu program yang membidani upaya-upaya pembinaan dan pelestarian kebudayaan. Program tersebut adalah Event Olahraga, Seni Budaya dan Keagamaan atau Evoria.
Salah satu upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan yang dilakukan Pemkab Deli Serdang, yakni Gebyar Pekan Budaya Nusantara (PBN) II Tahun 2025 di Lapangan Tengku Raja Muda, Lubuk Pakam, pada Selasa, 8 April 2025 lalu yang diikuti 2.500 peserta dengan mengenakan berbagai pakaian adat 15 etnis di Sumatera Utara.
Event ini bahkan diakui secara nasional, karena masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori Parade Budaya dengan Partisipasi Etnik Terbanyak.
Selain itu, Pemkab Deli Serdang juga terus melakukan pelestarian kebudayaan dari etnis-etnis yang ada. Seperti, pelakaanaan Perayaan Meenaksi Tirulkalyanam 2025 di Shri Minachi Amman Kuil, Jalan Persatuan Raya, Helvetia, Gang Amman, No.10, Kecamatan Sunggal, pada Kamis malam, 8 Mei 2025 lalu.
Perayaan Hari Raya Waisak, pada 8 Juni 2025 lalu di Grha Bhinneka Perkasa Jaya, Kenduri Suroan menyambut 1 Suro di Dusun 8, Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Minggu malam, 6 Juli 2025, penyelenggaraan Pagelaran Kesenian Wayang Kulit di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu malam, 12 Juli 2025, dan masih banyak lagi agenda dan kegiatan pengembangan serta pelestarian kebudayaan lainnya.
Ini semua menunjukkan jika Kabupaten Deli Serdang merupakan miniatur Indonesia. Deli Serdang yang berwarna, namun tetap bersatu.
Semua hal yang telah dilakukan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya point 8, yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk memcapai masyarakat yang adil dan makmur.
Agus