Indramayu, Mitramabes.com – Terus laksanakan penyemprotan fogging satgas penanggunglangan DBD berkomitmen berantas sarang nyamuk sampai tuntas di dua desa yang berada di kecamatan Sliyeg.
Satgas penanggunglangan DBD bersama Pemdes Tugu dan Tugu Kidul dan beberapa aliansi kepemudahan dan komunitas serta exs kuli gingseng yang berada di desa tersebut dengan di dampingi pihak UPTD Puskesmas Sliyeg terus melaksanakan penyemprotan dari rumah ke rumah.
Sebelum dilaksanakan kegiatan fogging seluruh jajaran yang terlibat mengadakan sosialisasi terlebih dahulu di aula kantor balai desa tugu bersama satgas penanggunglangan bencana epidemi DBD.
Bertempat di kantor balai desa Tugu Kidul Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Rabu (11/05/2025).
Tujuan melaksanakan kegiatan fogging sebagai upaya pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dua desa yang sampai saat ini masih meresahkan masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Fogging dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat yang sangat antusias dalam mendukung program ini. Tim kesehatan dari Puskesmas Sliyeg dimpimpin langsung kepalas puskesmas dan beberapa dokter ahli bidang kesehatan menerapkan teknik fogging yang efektif untuk membunuh larva nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk dewasa. Sebelum pelaksanaan, petugas memberikan penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan langkah-langkah pencegahan DBD.
Kali ini ada yang berbeda dikarnakan kehadiran alumni Kuli Gingseng, H. Derri dan temen-temen yang ikut serta dalam penyemprotan fogging, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan.
“Merajut bersama untuk peduli sesama, berantas DBD yang saat ini sedang melanda di lingkungan kami, serta sebagai ucapan, kami segenap keluarga exs kuli gingseng sangat mendukung program seperti ini”, ucapnya.
Selain H. Derri, Kuwu Tugu Kidul, Suyanto juga menuturkan, mudah-mudaan dengan adanya fogging masal ini masyarakat desa Tugu Kidul terhindar dari wabah demam berdarah.
“Terima kasih kepada UPTD Puskesmas Sliyeg, Kuli gingseng Tugu, dan seluruh Elemen Yang bergerak dalam satgas DBD ini, dan mohon untuk masyarakat Tugu Kidul, ikut menyukseskan acara fogging ini”, Ujarnya.
Dr. Masludi Sopriyadi yang dipercayai sebagai nahkoda satgas penanggunglangan DBD di dua desa mengatakan pihaknya terus berkomitmen dan serius dalam menyikapi wabah nyamuk yang menyebabkan banyak anak-anak terjangkit DBD.
“Kami bersama Satgas penanggunglangan DBD terus melakukan tindakan pencegahan dan menyemprotkan fogging dari rumah kerumah bhakan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak,” lanjutnya.
Masludi yang akrab disapa Ludi menambahakn, kami sudah melaksanakan penyemprotan di Tugu Lor pekan lalu dan alhmdulillah dengan kekompakan bersama fogging tidak ada kendala serta kami pun menghimbau agar tidak membuang sampah sembarang dan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih serta mengubah kebiasaan yang buruk menjadi lebih baik, sambungnya.
Senada dengan ketua satgas, Kepala Puskesmas Sliyeg, Hj. Tasiroh menyatakan kegembiraannya terhadap masyarakat yang peduli dengan kesehatan serta berantusias menjadi contoh pelopor untuk gotong royong kebersamaan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
“Kami UPTD kesehatan Sliyeg selalu mengupdate kabar dari pihak kesehatan dan kami juga menerima data yang terkena DBD saat ini Desa Tugu sebanyak 19 orang dan Desa Tugu Kidul sebanyak 6 orang rata-rata adalah anak-anak, serta kami pun selalu welcome untuk semua warga jika mengalami gejala-gejala DBD datang ke puskesmas untuk penanganan pertama,” ujarnya.
Selain fogging Kapus Sliyeg Hj. Tasiroh juga mengedukasi masyarakat tentang gejala DBD dan langkah yang harus diambil bila mengalami tanda seperti itu. Hal ini guna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pengobatan yang tepat terangnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut kuwu Tugu kidul, Sufyanto, alumni kuli ginseng, satgas DBD, perangkat desa Tugu dan Tugu Kidul, Puskesmas Sliyeg, Komunitas Peduli Kesehatan Tugu, aliansi Tugu Peduli, serta organisasi kepemudaan desa Tugu dan Tugu Kidul, Tokoh agama serta masyarakat desa Tugu dan Tugu Kidul.
(Abid/Tim)