Ratusan Warga Desa Kenyala Tutup Aktifitas Di PT.KKPS-3 Wilmar Group, Terkait Tuntutan Lahan Plasma 20% Dan menolak Dana Talangan

Kamis, 23 Mei 2024 - 01:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kotim.Media mitra mabes – Ratusan warga Desa Kenyala kecamatan telawang kabupaten kotim melalui koperasi Hapakat Manggatang Pembelum menggelar aksi unjuk Rasa Damai dan menutup sementara aktifitas pabrik di kantor PT KKPS Wilmar Group,Kamis (23/05/2024).

Aksi ini dilakukan untuk Menuntut kejelasan lahan plasma 20% yang di janjikan perusahaan akan di berikan melalui koperasi, Dan lahan plasma 20 % itu sebenarnya sudah mendapatkan Rekomendasi oleh direktur PT KKPS-3 pada tahun 2010.

bahwa lahan plasma 20% sudah di janjikan sebesar 304 hektar untuk masyarakat di sekitar dari lahan inti 3000 hektar.

Dan masyarakat sejak tahun 2014 sudah membentuk koperasi untuk memperjuangkan hak hak masyarakat, dan aksi hari ini mereka  mempertanyakan  dimana letak titik kordinat lahan plasma 20% yang sudah di berikan  perusahaan.

Dan  masyarakat menolak pemberiaan dana talangan yang di tawarkan oleh perusahaan sebesar 300 Ribu rupiah perkepala keluarga.

Masyarakat desa kenyala dan pihak perusahaan sebenarnya sudah melakukan beberapa kali mediasi namun tidak menemukan titik terang, perusahaan tetap berkomitmen ingin memberikan dana talangan sebesar 300 ribu sebelum terealisasinya lahan plasma 20% kepada masyarakat.

Menurut Ketua Koperasi  hapakat manggantang pambelum, Desa
Kenyala saudara  loling Mengatakan bahwa,”  tuntutan ini terkait dengan kemitraan yang telah terjalin sudah selama 10 tahun antara koperasi dan perusahaan.

Selama kurun waktu tersebut, perusahaan belum pernah memberikan  lahan plasma untuk masyarakat desa.

“Padahal, perusahaan sudah memenuhi prasyarat untuk membangun plasma, Calon petani, CP, dan CL sudah ada, dan lahan plasma akan di berikan 304 hektar, Namun sampai saat ini perusahaan hanya memberikan janji janji.

Perusahaan PT KKPS-3 untuk sementara  hanya bisa memberikan Dana talangan sebesar Rp 300.000 per kepala keluarga”

Namun, masyarakat merasa bahwa dana talangan tersebut terlalu kecil   untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan lahan dan membeli bibit, Kami berharap PT KKPS Wilmar Group dapat memenuhi tuntutan kami,” jelas nya.

Dan dengan berbadan hukum dari koperasi Hapakat Manggatang Pambelum kami hanya ingin menuntut hak hak kami agar masyarakat bisa sejahtera sesuai dengan peraturan yang ada.

Aksi unjuk rasa damai tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat selama bertahun tahun terhadap perusahaan yang selama ini dinilai kurang peduli dengan kesejahteraan masyarakat desa.

Diharapkan dengan aksi ini, tuntutan masyarakat dapat didengar dan dipenuhi oleh manajemen PT.KKPS-3.

Sedangkan Lahan inti 3000 hektar sudah terbangung oleh perusahaan PT KKPS, namun plasma 20% belum terealisasi sampai saat ini, pihak perusahaan seakan akan berbelit belit dan menunda nunda waktu Dalam melaksanakannya.

Dalam kesempatan ini juga para masyarakat ingin mengetahui kejelasaan titik kordinat sebesar 304 hektar yang di berikan  oleh perusahaan sebagai lahan plasma.

Sementara itu pihak perusahaan Sempat mendatangi perwakilan masyarakat melalui koperasi Hapakat Manggatang Pembelum

untuk melakukan mediasi, namun tidak menemukan titik terang, karena pihak perusahaan beralasan ingin meminta waktu sebentar untuk berdiskusi dengan pimpinan pusat dan mereka berjanji kembali menemui perwakilan warga masyarkat desa yang sedang menuntut hak nya.

namun hingga sore hari ternyata pihak perwakilan perusahaan tidak ada satupun yang kembali menemui masyarakat.

Wakil ketua koperasi supian menegaskan kami akan tetap melakukan penutupan aktifitas di pabrik PT KKPS-3 tersebut,sampai tuntutan kami di berikan oleh perusahaan, karena kami sudah sangat lama bersabar dan menunggu tetapi perusahaan berbelit belit dan kami merasa tidak di hargai,” ungkap supian.

Achmad buasan

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polres Indramayu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Tersangka AS
Forkopimcam Balongan Satukan Warga dan Majelis Usai Ketegangan
Bupati Garut Desak Tata Kelola Pendidikan Lebih Profesional* ‎
Bupati Garut Ajak Camat dan Kades Percepat Reaktivasi BPJS PBI, Utamakan Warga Sakit Keras* ‎
Kepala Desa Kembang Kuning di Duga Sengaja Menghindar Saat Mau Konfirmasi Oleh Awak Media Terkait ADD 2023-2024
Kapolres Pelalawan Apresiasi Polsek Pangkalan Kerinci Atas Berhasilnya Amankan Pengedar Narkoba
Pemkab Karimun Siapkan Pulau Kundur Jadi Lokasi Sekolah Rakyat 10 September, 2025 Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun, Djunaidi.   
Cegah Kejahatan Di perairan Sungai Kapuas Kompol Aam Kasi Bimas Polairud Lakukan Patroli gabungan unsur Maritim di Perairan Pontianak

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 06:57 WIB

Polres Indramayu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Tersangka AS

Sabtu, 13 September 2025 - 06:54 WIB

Forkopimcam Balongan Satukan Warga dan Majelis Usai Ketegangan

Jumat, 12 September 2025 - 20:37 WIB

Bupati Garut Desak Tata Kelola Pendidikan Lebih Profesional* ‎

Jumat, 12 September 2025 - 20:35 WIB

Bupati Garut Ajak Camat dan Kades Percepat Reaktivasi BPJS PBI, Utamakan Warga Sakit Keras* ‎

Jumat, 12 September 2025 - 20:02 WIB

Kepala Desa Kembang Kuning di Duga Sengaja Menghindar Saat Mau Konfirmasi Oleh Awak Media Terkait ADD 2023-2024

Berita Terbaru

NASIONAL

Koreksi Aipda AP atas Laporan Iskandar Halim Munthe

Sabtu, 13 Sep 2025 - 07:51 WIB

BERITA UTAMA

Polres Indramayu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Tersangka AS

Sabtu, 13 Sep 2025 - 06:57 WIB

BERITA UTAMA

Forkopimcam Balongan Satukan Warga dan Majelis Usai Ketegangan

Sabtu, 13 Sep 2025 - 06:54 WIB