Proyek Pembangunan Rabat Beton Bagaikan Ajang Dugaan Koropsi Para Oknum Aparat Pekon

Rabu, 1 Januari 2025 - 12:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitra mabes.com-Lampung Barat Pembanguna Proyek Rabat Beton menggunakan Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2024 Pekon Srimenanti,Kecamatan Airhitam,Kabupaten Lampung Barat,Propinsi Lampung,dengan volume ,Panjang 200 M, Lebar 3 M, Tebal 0,15 M, dengan anggaran Rp,152.441.000, (Reguler) tahap satu dipemangku Sumber Rejeki,tahun 2024

 

Volume, Panjang 158 M, Lebar 2,5 M, Tebal 0,15 M, denang anggaran Rp.104.704.000 (Ketahanan Pangan) tahap satu di pemangku Srimulyo, tahun 2024.

Volume, Panjang 147 M, Lebar 3 M, Tebal 0,15 M, dengan anggaran Rp,112.240.000 (Dana Kinerja) dipemangku Sumber Rejeki, tahun 2024.

Rabu 1/1/2025

 

Sangat disayang kan ada dua titik yang baru beberapa bulan selesai dibangun sudah banyak yang retak dimana mana

Hal ini menjadi perhatian dan perbincangan dari berbagai pihak, patut diduga hanya untuk memperkaya diri sendiri

 

Sedangkan yang satu titik lagi baru tahap pengerjan, saat organisasi komando (HAM) Hidupkan Aspirasi Masyarakat turun kelapangan dijumpai,empat orang pekerja sebagai (HOK) dan kasi pembangunan,Sugih Hartini.

 

“Menurut keterangan Sugih Hartini (Kasi Pembangunan) saat dikompirmasi terkait siapa tem pelaksana kegiatan (TPK), untuk TPK nya saya sendiri pak selaku kasi pembangunan,karena untuk tahun ini kami dari pihak pekon tidak menganggarkan honor buat TPK,tuturnya

 

Sugih Hartini juga mengatakan untuk ukuran Adukan kami menggunakan K 175,tetapi kenyataan dilapangan para pekerja saat melakukan adukan kemolen tidak memakai ukuran sesuai SNI, jelas sekali dari mana bisa meyakinkan terpenuhi K 175.

 

“,Ditempat yang sama empat orang pekerja harian juga mengatakan,kami tidak tahu pak siapa TPK nya,dan kami juga tidak menerima gambar biasanya ada gambar atau arahan supaya kami bisa bekerja sesuai dengan RAB, untuk pengawasan selama kami bekerja yang datang ke lokasi hanya pemangku (Gede) dan kasi pembangunan (Sugih Hartini)

 

Apalagi kami sebagai pekerja harian tidak tahu apa yang dimaksud K 175 itu, setahu kami untuk satu adukan molen kami menggunakan, Delapan sampai Sepuluh baskom kerikil, Satu sak semen,dan untuk pasir kami memakai sekop sebanyak pasir yang bisa masuk ke molen,air secukupnya, untuk besi sambungan cor rabat beton memang kami tidak menggunakan,jelasnya

 

Saat dilapangan jelas terlihat tidak adanya pemerataan jalan terlebih dahulu yang mana ditengah-tengah jalan sudah terpasang onderla lama, sisi kanan dan kiri jalan sangat jelas kelihatan kemiringan, tidak menutup kemungkinan adanya markup, pengurangan volume sehingga untuk kwalitas jalan tidak sesuai yang masyarakat harapkan.

 

Salah seorang masyarakat Pekon Srimenanti yang enggan disebut namanya berharahap kepada media dan lembaga ormas ini, ia mengatakan retak dan hancurnya bangunan bernilai ratusan juta rupiah ini akibat kurangnya kualitas mutu pengerjaannya sebelumnya, dikarenakan kurangnya pengawasan dari semua lini, sehingga diduga pengerjanya asal asalan ,katanya

 

” Sangat disayangkan sekali, proyek yang baru dikerjakan beberapa bulan sudah rusak, bangunan rabat beton di pemangku Sumber Rejeki, Pekon Srimenanti nampak mulai hancur, ini sangat keterlaluan,dan hanya menghambur hamburkan uang negara.

 

“Pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan perencanaan pembangunan ada ditekankan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.” Proyek ini kan memakai uang negara, kita sebagai warga negara wajib ikut serta untuk mengawasi pembangunannya.tambahnya

 

” Ini juga tertuang dalam Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Pasal ini mengatur bahwa masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.

 

” Sedari awal Pratin Srimenanti (Ang) memang tidak mempunyai itikad baik, Whatsaap kita diblokir tidak kunjung dibuka. Kami sebagai Organisasi Komando (HAM) kesulitan untuk berkomunikasi ,susah untuk ditemui.

 

Kami akan menyampaikan permasalahan ini ke pihak yang berwenang, dan kami akan terus bersuara jika ada penyalahgunaan anggaran pembangunan yang bersumber dari anggaran APBD dan APBN

 

Sebelum berita ini ditayangkan, Media ini sudah mencoba menjumpai Pratin untuk konfirmasi, tapi susah untuk ditemui, kita tunggu edisi selanjutnya

 

 

(Rianto)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Aksi Kemanusiaan MAPALA Se-Indonesia Tanggap Bencana Banjir dan Longsor di Aceh Tengah
Bupati Tebo Hadiri HUT ke-22 Perumda AM Tirta Muaro, 200 Tong Sampah Dibagikan untuk Dukung Lingkungan Bersih
Bantu Warga di Jam Rawan, Polres Lampung Tengah Tunjukkan Quick Response Melalui Layanan Kepolisian 110
Harga BBM di Tebo Melonjak, Pertalite Tembus Rp17 Ribu — Pemerhati Sosial Minta Pemerintah Segera Bertindak
Kapolres Langkat Bersama Forkopimda Laksanakan Pengecekan Gereja Jelang Ibadah Malam Natal 2025
Pastikan Keamanan Nataru, Bupati Tebo Lakukan Monev ke Sejumlah Pos Pengamanan
Divpropam Polri Tinjau Pos Pelayanan dan Gereja di Lampung Tengah, Tekankan Pelayanan Humanis

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 09:43 WIB

Aksi Kemanusiaan MAPALA Se-Indonesia Tanggap Bencana Banjir dan Longsor di Aceh Tengah

Jumat, 26 Desember 2025 - 09:19 WIB

Bupati Tebo Hadiri HUT ke-22 Perumda AM Tirta Muaro, 200 Tong Sampah Dibagikan untuk Dukung Lingkungan Bersih

Jumat, 26 Desember 2025 - 08:13 WIB

Bantu Warga di Jam Rawan, Polres Lampung Tengah Tunjukkan Quick Response Melalui Layanan Kepolisian 110

Kamis, 25 Desember 2025 - 22:08 WIB

Harga BBM di Tebo Melonjak, Pertalite Tembus Rp17 Ribu — Pemerhati Sosial Minta Pemerintah Segera Bertindak

Kamis, 25 Desember 2025 - 21:52 WIB

Kapolres Langkat Bersama Forkopimda Laksanakan Pengecekan Gereja Jelang Ibadah Malam Natal 2025

Berita Terbaru

BERITA UTAMA

Warga MAN 2 Langkat Galang Bantuan Untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Jumat, 26 Des 2025 - 09:56 WIB