CirebonJawa Barat – Mitra mabes // Sejumlah proyek infrastruktur yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon kembali menuai sorotan tajam. Salah satu proyek yang menjadi perhatian adalah pembangunan senderan Sungai Suba di RW 01, Kelurahan Kecapi. Alih-alih menjadi solusi pengamanan wilayah sungai (WS) dari potensi banjir, proyek ini justru memunculkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat.selasa (29/07/2025).
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Berlian Jaya dengan nilai anggaran hampir mencapai Rp200 juta. Berdasarkan informasi dari spanduk papan proyek bernomor 07/PPK/PBPT-16/DPUTR/2025, kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai 10 Juni hingga 24 Juli 2025. bahwa pekerjaan telah rampung lebih awal, yakni pada 29 Juni 2025. Percepatan pengerjaan ini menimbulkan dugaan bahwa kualitas konstruksi menjadi korban efisiensi waktu.
Dari hasil Investigasi di lapangan mengungkap berbagai kejanggalan. Kedalaman galian pondasi didapati tidak sesuai standar konstruksi, bahkan tanpa penguat struktural berupa slup beton. Ketika dimintai klarifikasi, pihak CV. Berlian Jaya mengakui bahwa pemasangan slup tidak termasuk dalam dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), sehingga tidak dilaksanakan.
Lebih mengejutkan lagi, hasil pengecoran yang seharusnya menjadi fondasi utama justru menunjukkan kualitas sangat rendah. Minimnya campuran semen dan penggunaan pasir berkualitas rendah menyebabkan beton mudah hancur hanya dengan diremas tangan. Penataan batu kali pun terlihat tidak rapi, banyak rongga dibiarkan tanpa adukan semen, sehingga menimbulkan dugaan kuat terjadinya penyimpangan serius spesifikasi teknis, termasuk kemungkinan selisih volume pekerjaan dari RAB yang seharusnya.
Proyek ini menjadi catatan kelam tambahan dalam rekam jejak CV. Berlian Jaya. Sebelumnya, perusahaan yang sama juga tercatat sebagai pelaksana pembangunan Balai Pertemuan Kampung (Baperkam) di RW 06 dan RW 17 Kelurahan Kecapi, yang pengerjaannya pun banyak menuai kritik dari warga setempat karena mutu yang dinilai jauh dari harapan.
Reporter : AgusBks