Serang Banten|MBS- Program Pembangunan Irigasi Perpompaan (Irpom) di blok Sangiang pasirbuluh desa Bojong pandan kecamatan kabupaten serang Banten tunjungteja disinyalir sarat korupsi karena tidak di cantumkan anggarannya di papan informasi
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, melalui program pengembangan infrastruktur pertanian, melaksanakan pembangunan Irigasi Perpompaan di blok Sangiang kp pasir buluh desa Bojong pandan kecamatan tunjungteja Sebagai bagian dari upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian di daerah tersebut. Diduga jadi Sarat Korupsi
Program Irigasi Perpompaan ini dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok tani yang di Kepalai oleh saudara Yanto, dengan nilai anggaran Rp.(tidak di cantumkan ). Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024,(Jumat 14-12-2024).
Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses air yang lebih mudah bagi para petani, terutama di wilayah yang mengalami kesulitan air irigasi pada musim kemarau. Irigasi Perpompaan ini menggunakan teknologi modern yang memungkinkan pengairan lahan pertanian secara lebih efisien, dengan memanfaatkan sumber air permukaan yang dipompa ke lahan-lahan pertanian.
Namun sangat disayangkan program mulia ini, tidak dibarengi dengan Keterbukaan Informasi Publik (tidak dicantumkan untuk anggarannya),dilokasi pekerjaan. Ditambah, ketua kelompoknya susah untuk di temui seolah olah menghindar
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, bahwa pengadaan air baku untuk mengairi sawah berskala besar, jelas akan terpenuhi, karena sumber air yang ada sesuai dengan Bestex,masa sih sumber airnya dari parit atau kali besar cuman disayangkan tidak ada keterbukaan
Ditempat terpisah koordinator luar (Korlu) Pertanian Desa Bojong pandan kecamatan tunjungteja Teja Ade saat dikonfirmasi awakmedia melalui Via WhatsApp, saat di tanya anggaran iya pak pengurus nya ada ga disituh kalau untuk anggarannya.112.800.000 pak
Ketika di konfirmasi kenapa gak di cantumkan anggarannya Ade terdiam seribu bahasa tidak menjab. Diduga ada kongkalingkong dengan pihak dinas terkait
Jasmani ketua LSM gerhana Indonesia menduga program itu hanya suarat korupsi say minta kepada dinas pertanian kab serang provinsi Banten agar turun ke bawah untuk mengontrol program tersebut
Masih jasmani. Saya secepatnya akan melaporkan kegiatan ini ke pihak yang berwajib (lapdu) karena tidak ada keterbukaan informasi publik terkait anggaran tutupnya. (Pardi)