Lampung Timur Mitra Mabes.Com – Program Optimalisasi Lahan (Oplah) di Kabupaten Lampung Timur terus menunjukkan hasil positif dalam rangka pengembangan dan ketahanan pangan nasional. Program ini sejalan dengan pencanangan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada swasembada pangan nasional.
Korluh Kecamatan Jabung, H. Mujiyo menjelaskan bahwa pengembangan Oplah di Kecamatan Jabung pada tahun 2024 mencakup 2.055 hektare dan meningkat menjadi 2.463 hektare pada tahun 2025. Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, lembaga fungsional Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Balai Pelatihan Lampung, BPTP (Balai Penerapan Teknologi Pertanian), dan Polbangtan (Politeknik Pembangunan Pertanian).
Aksi kegiatan Oplah meliputi:
Normalisasi saluran tersier dan sekunder
Gerakan olah lahan serentak
Bimbingan teknis (Bimtek) untuk Gapoktan dan Brigade Pangan
Bantuan dari Kementerian Pertanian berupa alsintan dan sarana produksi
Menurut H. Mujiyo, dampak positif program ini antara lain meminimalisir masalah banjir dan kekurangan air, meningkatkan efektivitas tanam serentak pada hamparan Oplah, pertumbuhan tanaman padi yang normal baik pada fase vegetatif maupun generatif, peningkatan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200, dan rencana selanjutnya menuju IP 300. Produksi padi pada satuan luas pun meningkat, dengan rata-rata hasil mencapai 6–9 ton per hektare.
Kecamatan Jabung terdiri dari enam desa yang menjadi sasaran Oplah, yaitu Desa Adirejo, Gunung Mekar, Adi Luhur, Asahan, Beteng Sari, dan Mumbang Jaya. Seluruh kegiatan berjalan sesuai petunjuk teknis.
Adapun bantuan pemerintah berupa subsidi olah lahan sebesar Rp900.000 per hektare tidak langsung diterima oleh petani penerima manfaat, namun dialokasikan dalam bentuk persiapan lahan oleh Gapoktan masing-masing. Program ini juga mendapat dukungan penuh dan pengawasan dari Kejaksaan, TNI, Polri, serta Bupati Lampung Timur.
“Harapan kami pekerjaan ini berjalan dengan baik, hasilnya bisa dinikmati petani, produksi padi meningkat, pendapatan petani naik, dan kesejahteraan tercapai,” tandas H. Mujiyo.
(Pewarta:Mat Gebu)