Pro-Kontra Kebijakan Ekonomi Indramayu, Mahasiswa Islam Indonesia dan Diskopindagin Bahas Solusi untuk UMKM

Sabtu, 22 Maret 2025 - 05:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INDRAMAYU, Mitramabes.com –
Kebijakan ekonomi di Indramayu kembali menjadi sorotan. Banyak pihak menilai bahwa regulasi yang diterapkan pemerintah daerah masih berpihak kepada kelompok tertentu dan belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan rakyat kecil, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Isu ini mengemuka dalam diskusi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindagin) Kabupaten Indramayu di Aula kantor Diskopindagin, Jalan MT Haryono No. 11/B, pada Jumat (21/03/2025).

Wakil Ketua II Bidang Eksternal PC PMII Indramayu, Ahmad Fikri, dalam konferensi persnya menegaskan bahwa kebijakan ekonomi daerah seharusnya menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi rakyat, bukan justru menguntungkan kelompok tertentu.

“Kebijakan ini seharusnya mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat, bukan hanya memberikan keuntungan lebih kepada pihak-pihak tertentu,” tegas Ahmad Fikri.

Senada dengan itu, Ketua PC PMII Indramayu, Budi Hermawan, menekankan pentingnya transparansi terkait dampak pembangunan Mall Indramayu terhadap UMKM.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak pembangunan tersebut, tetapi pemerintah harus memastikan solusi relokasi yang layak bagi pedagang kecil yang terdampak.

“Kami tidak menolak pembangunan mall, tetapi pemerintah harus menjamin relokasi yang adil dan tidak merugikan UMKM,” ujar Budi.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Diskopindagin Indramayu, H. Iyus, mengakui adanya tantangan besar dalam menyeimbangkan perkembangan ekonomi modern dengan kepentingan pelaku usaha tradisional.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi terbaik agar UMKM tetap dapat bersaing di tengah gempuran toko modern.

“Kami berusaha mencari jalan tengah agar toko tradisional tetap bisa bertahan dan bersaing. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif,” jelasnya.

Diskusi ini menegaskan bahwa kebijakan ekonomi Indramayu perlu dikaji lebih lanjut agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi UMKM yang menjadi pilar utama perekonomian daerah.

(Abid/Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati Batu Bara dan PT Inalum Tinjau Pelaksanaan Pasar Murah 2025
Polda Sulsel Tetapkan 11 Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan Kota Makassar
Bupati dan Wabup Batubara Apresiasi Peringatan HUT Kejaksaan RI ke-80
Bupati Batu Bara Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Perdamaian Dengan Mengadakan Berdoa Bersama
Telah Beroperasi Ratusan Tahun, Kini Sumur Bor Simpado Diresmikan
Pembangunan Jembatan di Kuala Keritang Diduga Asal Jadi, Warga Pertanyakan Transparansi
Ketua MUI Krangkeng Ajak Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi Isu Yang Berkembang
Sambang Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Polsek Jatibarang Imbau Warga Tidak Terprovokasi Isu Yang Berkembang

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 20:59 WIB

Bupati Batu Bara dan PT Inalum Tinjau Pelaksanaan Pasar Murah 2025

Rabu, 3 September 2025 - 14:49 WIB

Polda Sulsel Tetapkan 11 Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan Kota Makassar

Selasa, 2 September 2025 - 22:02 WIB

Bupati dan Wabup Batubara Apresiasi Peringatan HUT Kejaksaan RI ke-80

Selasa, 2 September 2025 - 21:50 WIB

Bupati Batu Bara Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Perdamaian Dengan Mengadakan Berdoa Bersama

Selasa, 2 September 2025 - 19:58 WIB

Telah Beroperasi Ratusan Tahun, Kini Sumur Bor Simpado Diresmikan

Berita Terbaru