KAMPAR, mitramabes.com. Terkait adanya temuan beberapa jurnalis di pabrik kelapa sawit (PKS) Terantam yang di duga dengan sengaja membuang limbah di aliran sungai tapung pada hari Rabu, 1 mei 2024. Kasikan, kecamatan Tapung hulu kabupaten Kampar, Riau.
Pada hari kamis tanggal 2 mei 2024, salah satu jurnalis mencoba konfirmasi mengenai adanya dugaan limbah yang di buang ke sungai oleh PKS Terantam kepada manager PKS Terantam melalui WhatsApp namun bungkam dan tidak beberapa lama kemudian nomor kontak yang konfirmasi di blokir oleh manajer PKS Terantam tersebut.
Namun pada hari Jumat tanggal 3 mei 2024, ketua sp-bun PG menghubungi salah satu jurnalis dari media mitramabes.com. untuk ngopi bareng di simpang karya di salah satu kedei kopi, turut hadir pengurus sp-bun ketua, sekertaris, bapak Eko mewakili PKS Terantam dan korkam beserta beberapa personil.
Setelah beberapa saat sambil ngopi, salah satu jurnalis bertanya, ada apa gerangan kok tiba-tiba ketua mengajak kami untuk ngopi bersama, lalu ketua sp-bun mengatakan ” Terkait adanya konfirmasi tentang limbah PKS Terantam yang di duga di buang ke sungai melalui manager, sebenarnya saya juga kurang paham cuman untuk saat ini beliau( manager ) sibuk karena kedatangan tamu dari kantor besar (SPI) nanti tanggal 10 mei 2024 kami akan menjembatani pertemuan sekaligus klarifikasi dari pihak PKS terantam secara langsung.
Pertemuan yang di janjikan untuk klarifikasi mengenai limbah tersebut baru terlaksana pada Sabtu,18/5/24 di kantor PKS Terantam, namun yang terjadi bukan jawaban klarifikasi tapi silahturahmi, manager PKS mengatakan ” mengenai temuan kita gak usah di bahas, yang perlu kita bahas silaturahmi dan menjalin kemitraan dan kerjasama yang baik. Ungkapnya.
Setelah beberapa lama kemudian pada tanggal 28/5/24, pihak jurnalis datang ke kantor PKS terantam untuk koordinasi mengenai kemitraan sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh pihak manajemen pada pertemuan sebelumnya, namun sangat di sayangkan ucapan manajemen tidak sesuai dan terkesan melecehkan profesi jurnalis.
Editor: TR Waruwu MBS
