Selayar.mitramabes.com|Dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan, dua institusi keamanan utama di Kepulauan Selayar, yakni Polres dan Kodim 1415/Selayar, menggelar pertandingan persahabatan sepakbola yang berlangsung di Lapangan Pemuda Benteng, Minggu sore (13/7).
Pertandingan ini bukan sekadar laga olahraga biasa, namun menjadi simbol kuatnya sinergitas antara TNI dan Polri, terlebih karena kedua tim dipimpin langsung oleh dua pucuk pimpinan baru di daerah ini, yaitu Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Didid Imawan, S.I.K., S.H., M.Tr.Mil. dan Dandim 1415 Selayar Letkol Czi Yudo Harianto, S.T.
Pertandingan bertajuk “ Polres FC vs 1415 FC Friendly Match” tersebut menyedot perhatian warga yang memadati sisi lapangan. Antusiasme masyarakat pun semakin terasa karena laga berlangsung dalam nuansa kekeluargaan, tanpa sekat, dan penuh tawa—sekaligus memperlihatkan soliditas dua lembaga strategis di tengah masyarakat.
Skor akhir 1-1 menjadi penutup laga yang berlangsung dalam tempo cepat, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.
Dalam komentarnya usai pertandingan, Kapolres AKBP Didid Imawan menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga kebugaran, tapi lebih dari itu, sebagai langkah nyata membangun hubungan yang harmonis dan kuat antara TNI-Polri di daerah.
“Pertandingan ini adalah awal yang baik. TNI-Polri bukan hanya mitra strategis dalam pelaksanaan tugas negara, tapi juga harus menjadi teladan dalam kebersamaan, solidaritas, dan kerja sama di lapangan. Kita bangun kekuatan dari kebersamaan,” ujar Kapolres.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada Dandim 1415 Selayar beserta seluruh jajaran Kodim yang telah menyambut hangat dan ikut ambil bagian dalam pertandingan tersebut.
“Terima kasih kepada Dandim dan seluruh jajaran. Semoga sinergitas ini tak hanya berhenti di lapangan bola, tapi terus berlanjut dalam pelaksanaan tugas kita bersama untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan mendukung pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar,” lanjutnya.
Pertandingan persahabatan ini menjadi bukti bahwa kekuatan pengayom masyarakat bukan hanya dilihat dari seragam dan senjata, tetapi juga dari kemampuan untuk membangun kolaborasi, menjalin kedekatan, dan menciptakan ruang interaksi positif di tengah masyarakat. ( Ucok Haidir )