Reje Payung, Aceh –MBS
Muhammad Sejahtera, seorang pemuda asal Linge, Aceh Tengah, merupakan contoh nyata dari semangat juang dan tekad yang tak kenal lelah. Berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang mampu, perjalanan hidup Muhammad penuh dengan tantangan yang menguji ketangguhannya dalam menempuh pendidikan. Namun, dengan semangat yang tinggi dan kerja keras, ia mampu membuktikan bahwa kesulitan bukanlah halangan untuk meraih cita-cita.di sampaikan ke media ini 07/11/2024,
Muhammad Sejahtera lahir dan besar di pedalaman Aceh, tepatnya di Linge, Reje Payung, Aceh Tengah. Kehidupan ekonominya yang sederhana membuatnya menyadari pentingnya pendidikan untuk mengubah nasib. Memulai pendidikan di SD 10 Linge, Muhammad sejak kelas 1 hingga kelas 6 selalu meraih peringkat 1 di kelasnya. Dedikasinya terhadap belajar menjadikannya siswa teladan, meskipun kondisi ekonomi keluarga memaksanya untuk bekerja keras demi tetap bisa melanjutkan sekolah.
Setelah tamat SD, Muhammad memiliki keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan di luar daerah, namun keterbatasan biaya sempat menghambat langkahnya. Setelah beberapa waktu terhenti, ia kembali melanjutkan pendidikannya ke SMPN 26 Takengon. Meskipun sempat menghadapi berbagai tantangan, semangatnya untuk belajar tidak pernah padam. Muhammad kemudian pindah ke MTsN berkat bantuan dari bibinya yang rela menyekolahkan dirinya. Di sinilah awal mula Muhammad mengukir prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Di tingkat SMA, Muhammad sempat terhambat lagi karena masalah biaya. Namun, ia tidak menyerah. Ia memilih untuk tinggal di Panti Asuhan Budi Luhur agar bisa tetap melanjutkan pendidikan di MAN 1 Aceh Tengah. Di sekolah ini, Muhammad meraih berbagai penghargaan, mulai dari prestasi dalam tausiyah, debat, videografi, olimpiade, hingga aktif dalam organisasi. Ia bahkan berhasil menjadi Siswa Berprestasi dan memenangkan berbagai kompetisi yang membawa nama baik sekolah dan daerahnya.
Perjuangan Muhammad Sejahtera berlanjut ke dunia perkuliahan. Meskipun sempat terhenti karena keterbatasan dana, ia tidak menyerah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengumpulkan modal awal, Muhammad bekerja keras dengan menurih pohon getah pinus. Sambil bekerja, ia terus berusaha untuk melanjutkan kuliah. Akhirnya, ia berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Almuslim. Di sinilah perjuangan Muhammad memasuki babak yang lebih menantang, namun juga lebih membanggakan.
Di Universitas Almuslim, Muhammad aktif mengikuti berbagai kegiatan dan kompetisi. Salah satu pencapaian terbesar adalah mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, yang membuka wawasan dan memperluas jaringan internasionalnya. Tidak hanya itu, ia juga mengikuti kompetisi debat di kampus dan berhasil meraih gelar Pembicara Terbaik serta juara pertama, mewakili kampusnya di tingkat provinsi. Berkat prestasi gemilang ini, Muhammad kemudian melaju ke tingkat Sumatera dan Kalimantan, berhasil menduduki posisi Top 10 terbaik, dan bahkan maju ke tingkat nasional di Universitas Ciputra Surabaya, di mana ia mencapai Breaking Novice dan perempat final.
Muhammad tidak hanya berhenti di kompetisi debat. Ia juga berhasil lolos seleksi untuk mengikuti penulisan jurnal tingkat nasional dan mewakili Aceh di Universitas Gadjah Mada. Meskipun tidak berhasil menjadi juara, pengalaman tersebut semakin memperkaya wawasan dan pengalamannya. Muhammad juga ikut dalam Program Magang Student Independents Bersertifikat (Msib) dan diterima di Kantor Gubernur Aceh di bagian Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, tempat ia memperoleh pengalaman berharga dalam dunia pemerintahan.
Kini, dengan segala prestasi dan pengalaman yang telah diraih, Muhammad Sejahtera terus bertekad untuk melanjutkan pendidikannya dan meraih lebih banyak prestasi. Ia memiliki impian besar untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri atau ikut student exchange di luar negeri. Muhammad berharap dapat terus berkompetisi di level nasional hingga mencapai tingkat internasional.
Kisah perjuangan Muhammad Sejahtera adalah cerminan dari semangat yang tak pernah padam. Dari Linge yang terpencil hingga meraih prestasi di kancah nasional, ia menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha dan tidak menyerah.
Aharuddin