TEBO || MBS – Penyaluran Bantuan Pangan Nasional (Bappenas) di Desa Sungai Rambai, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, diduga tidak tepat sasaran. Bantuan tersebut justru disalurkan kepada anggota PKH, penerima BPNT, dan warga yang tergolong mampu secara ekonomi.
Pihak yang terlibat:
– *Pendamping Desa* (pengurus PKH dan BPNT) *An. Arita* (aparatur sipil negara/P3K).
– *Adi Yanto* alias *Adi Marda*, pembantu di Desa Sungai Rambai yang diberi mandat untuk menyalurkan bantuan.
– *Kepala Desa Sungai Rambai*, Hayatul Azmi, beserta perangkat Desa lainnya.
– *Masyarakat* Desa Sungai Rambai yang menerima bantuan.
Kejadian ini terjadi pada *Rabu, 19 November 2025*, pukul *09:00 WIB* dan pendamping Desa An, Arita salah seorang ASN P3K di bulan Oktober th 2025
(penyaluran dilakukan di kantor Desa di hadiri kepala Desa serta perangkat Desa keseluruhan tanpa di hadiri pendamping Desa An, Arita ).
Penyaluran bantuan berlangsung di *Kantor Desa Sungai Rambai*, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Diduga adanya *keterikatan keluarga/kerabat* antara pengurus Adi Yanto dengan pendamping Desa An. Arita, sehingga bantuan disalurkan tidak sesuai dengan kriteria yang seharusnya. Selain itu, pihak pendamping desa tidak hadir dan tidak meminta izin kepada kepala Desa.
– Penyaluran bantuan pangan nasional (beras 20 kg dan minyak goreng 4 kg/liter) dilakukan secara terencana oleh Adi Yanto alias Adi Marda, yang namanya tercatat sebagai penerima nomor 1.
– Kepala Desa Hayatul Azmi saat di konfirmasi diruang kantor nya merasa tersinggung karena penyaluran bantuan pangan atau Bappenas ini tidak dihadiri oleh pendamping desa An. Arita dan tidak ada komunikasi sebelumnya dan penyaluran bantuan pangan ini semena – mena Adi Yanto alias adimarda saja itu pun penerima bantuan masyarakat yang telah mendapat bantuan PKH dan BPNT ,cek data penerima ucapnya kades
– Masyarakat dan pihak Desa meminta *Kadinsos Arip Haryoko* dan *Bupati Tebo* untuk melakukan sidak/cek data dan monitoring penyaluran bantuan.(***).
