Jakarta – mitramabes.com
Peneliti Center for Indonesia Election (CIE) Muhammad Chaerul meminta semua pihak tidak terpengaruh oleh narasi yang beredar di media sosial terkait pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan. Chaerul menilai pernyataan Jenderal Sigit tidak ada yang salah.
“Nggak usah jadi sumbu pendek, gampang emosi, gampang curiga. Nggak ada yang salah itu apa yang disampaikan Kapolri. Semua capres yang maju ya pastinya untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi. Nggak ada yang belok haluan bubarkan negara atau lainnya,” ujar Chaerul dalam keterangannya, Sabtu (13/1/2024).
Dia meminta agar pernyataan Jenderal Sigit tidak ‘digoreng’. Sebab, menurutnya, pernyataan itu adalah pernyataan yang benar.
“Kapolri sudah benar, sudah dua periode tiap lima tahunan, ya rakyat cari estafet kepemimpinan baru. Mana yang salah sih,” katanya.
Penjelasan Polri soal Pernyataan Kapolri
Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.
“Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud yakni keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.
“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya,” ujarnya.
Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri di Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.
“Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ucapnya.
Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.
(Rudihartono.m)