Humbahas- Mitramabes.com.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melaksanakan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Rapat berlangsung pada Kamis (4/12/2025) dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martogi Purba di Ruang Kerjanya.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Perekonomian dan Pembangunan; Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik; Kepala Bagian Perekonomian dan SDA; pihak Kepolisian; Direktur SPBU PT Parbue Badiama Lestari; perwakilan SPBU CV Tambah; dan perwakilan SPBU PT Barandli Familindo.
Dalam rapat tersebut, pemerintah menyampaikan meningkatnya keluhan masyarakat akibat langkanya BBM di seluruh SPBU di Humbang Hasundutan. Menanggapi hal itu, pihak SPBU menjelaskan bahwa pasokan BBM dari Pertamina yang biasanya mencapai 16 kiloliter (KL) per hari, kini hanya diterima separuhnya, yakni sekitar 8 KL.
Kondisi ini semakin berat karena kebutuhan masyarakat justru meningkat hingga dua kali lipat, ditambah keperluan penanganan bencana yang sedang berlangsung di beberapa wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Akibatnya, terjadi antrean panjang dan keterbatasan layanan di SPBU.
Terkait isu kurangnya informasi kepada masyarakat tentang kedatangan BBM, pihak SPBU menyampaikan bahwa hal tersebut bukan karena mereka tidak ingin memberikan informasi, tetapi karena Pertamina tidak selalu menyampaikan jenis BBM yang akan dikirimkan ke masing-masing SPBU. Situasi ini membuat informasi distribusi BBM terkesan tidak transparan.
Pihak SPBU juga melaporkan bahwa pada Rabu (3/12/2025), SPBU Doloksanggul menerima pasokan Pertamax dan Pertalite masing-masing 8 KL. Sementara itu, SPBU Nagasaribu menerima pasokan Bio Solar dan Pertamax masing-masing 8 KL, sementara SPBU Pollung tidak menerima pasokan pada hari tersebut.
Untuk hari Kamis (4/12/2025), Pertamina dijadwalkan menyalurkan pasokan sebagai berikut:
SPBU Doloksanggul: Pertalite dan Bio Solar masing-masing 8 KL
SPBU Nagasaribu: Bio Solar dan Pertamax masing-masing 8 KL
SPBU Pollung: Pertalite dan Bio Solar masing-masing 8 KL
Setiap SPBU juga menyampaikan bahwa mereka menyisihkan stok sebesar 10% dari total pasokan untuk kebutuhan darurat (emergency).
Setelah mendengar penjelasan dari pihak SPBU, Asisten Adminitrasi Perekonomian dan Pembangunan melakukan koordinasi dengan GM Pertamina Sumbagut mengenai keluhan yang dialami oleh SPBU dan masyarakat Humbang Hasundutan, menanggapi hal tersebut GM Pertamina Sumbagut menyampaikan bahwa pihak Pertamina kekurangan armada dalam pendistribusian BBM ke Humbang Hasundutan dan wilayah tapanuli raya lainnya, pihak Pertamina tetap berupaya melakukan pelayanan terbaik apa yang dapat mereka lakukan utk pendistribusian BBM.
Melihat kondisi tersebut pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan akan kembali mengirim surat resmi kepada BPH Migas dan Pertamina guna meminta penambahan dan penormalan pasokan BBM bagi Kabupaten Humbang Hasundutan. Dan diminta kepada masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan agar tetap tenang dan berdoa agar semuanya dapat teratasi dengan cepat, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.dan mungkin kondisi perekonomian dapat teratasi tidak terganggu.
[ Editor-Slmarth ]












