*GARUT MBS, Tarogong Kaler* – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten, bertempat di Ballroom Hotel Harmoni, Senin (01/04/2024). Dalam acara tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan ini dapat dihasilkan perencanaan dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan kolaborasi yang kuat antara Pemkab Garut, DPRD, dan masyarakat.
“Dari musyawarah itu tentu kita akan menarik suatu kesimpulan, prioritas mana yang akan didahulukan untuk ditangani oleh kita bersama. Untuk bisa mencapai apa harapan yang kita inginkan, yaitu Garut bahagia, tentu kita harus melakukan kolaborasi, jadi tidak ada satu kata yang lebih baik daripada kolaborasi,” ujar Barnas.
Barnas juga menekankan pentingnya inovasi, sinergi dengan DPRD, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan yang aman dan nyaman, karena menurutnya DPRD sebagai wakil rakyat nanti akan memberi masukan-masukan, sehingga nantinya bisa menghasilkan keputusan anggaran yang sudah terpadu dengan harapan masyarakat.
“Nah tentu inovasi-inovasi ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang potensial, kemudian sarana dan prasarana yang mencukupi, kemudian partisipasi masyarakat, dan juga anggaran,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ayi Suryana, mengapresiasi penyelenggaraan Musrenbang sebagai langkah strategis dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang sesuai dengan visi Indonesia emas 2045.
Ia menuturkan Musrenbang ini merupakan forum pertemuan antar pihak-pihak yang langsung maupun tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan pembangunan daerah, sebagai perwujudan dari pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan daerah.
“Untuk itu melalui forum Musrenbang ini, diharapkan akan disepakatinya berbagai kebijakan strategis, target sasaran, serta program prioritas pembangunan Kabupaten Garut ke depan, dalam upaya perumusan visi misi Kabupaten Garut Tahun 2025-2045,” tuturnya.
Ayi juga berharap pemerintah daerah dapat lebih memfokuskan arah kebijakan pembangunan yang disesuaikan untuk menunjang visi Indonesia emas 2045 yaitu negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan, dan selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta berbagai perubahan kondisi lingkungan yang begitu cepat, baik yang akibatkan oleh perubahan kebijakan dari pemerintah pusat maupun berbagai perubahan kondisi ekonomi masyarakat, sehingga dapat betul-betul memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
“Untuk itu, melalui pelibatan DPRD secara aktif dan intensif dalam setiap tahapan dan proses penyusunan perencanaan pembangunan, diharapkan mampu memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat, terkait berbagai kebijakan pemerintah daerah yang akan dilaksanakan,” ucapnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menjelaskan bahwa Musrenbang ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dan forum sebelumnya, dengan tujuan untuk menyepakati sasaran, prioritas, visi, misi, serta arah kebijakan pembangunan daerah dalam jangka waktu 2025-2045.
Berbagai indikator makro, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), laju pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran terbuka, juga telah ditetapkan sebagai target untuk periode tersebut.
Penyusunan dokumen RPJPD juga diselaraskan sesuai Amanat Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri PPN/Bappenas untuk memastikan 5 sasaran visi, 8 misi pembangunan, dan 17 arah pembangunan, serta 45 indikator utama pembangunan.
Pada kesempatan ini, Didit menerangkan target indikator makro tahun 2025 – 2045, mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun 2023 dengan poin 69.22, dan target tahun 2025 yakni berada di angka 69.51 poin dan di tahun 2045 berada di angka 80.63 poin.
Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi juga yang di tahun 2023 berada di angka 4.94%, pada tahun 2025 ditargetkan berada di angka 5.1% dan di tahun 2045 berada di angka 4.55%.
Sementara, untuk presentase angka kemiskinan yang di tahun 2023 berada di angka 9.77%, pada tahun 2025 ditargetkan turun menjadi 9.21% dan pada tahun 2045 berada di angka 5.7%.
Tingkat pengangguran terbuka capaian 2023 adalah 7.33% dengan target tahun depan ditekan sampai dengan 7.03%, dan target 2045 5,01%,” jelasnya.
Kemudian indeks Gini dari 0.361 di tahun 2023, target di tahun 2025 ke angka 0.302, dan target sampai dengan 20 tahun mendatang 0.255, (serta) pendapatan per kapita capaian Kabupaten Garut tahun 2023 adalah Rp26.91 juta, dengan target 2025 sebesar Rp30 juta rupiah, dan target tahun 2045 Rp68.80 juta rupiah.
(Dani R)