Pemkab Dairi Fokus Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir Di Dairi.

Senin, 21 Oktober 2024 - 20:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

Dairi Mitramabes- Kita sangat bersyukur, karena pada tanggal 3 September 2024 lalu, kabupaten Dairi telah melaksanakan Kick Of Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

Kabupaten Dairi menjadi salah satu locus pendampingan USAID momentum dalam program ILP program ILP ini dapat mempercepat upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),Angka Kematian Bayi ( AKB) dan juga Stunting di kabupaten Dairi.

 

Demikian disampaikan,Penjabat (PJ) Bupati Dairi Surung charles Lamhot Bantjin,Senin (21/10/2024) di aula RSUD Sidikalang pada saat pembukaan mentoring Rumah sakit dan puskesmas dalam penurunan AKI dan AKB di kabupaten Dairi.

 

Katanya,AKI dan AKB adalah salah satu indikator derajat kesehatan negara.Disebut demikian karena AKI dan AKB menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya AKI dan AKB dan lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak,sangat mendesak untuk ditingkatkan,baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya.

 

” Dilihat dari data ,AKI dan AKB di Indonesia telah mencapai target RPJMN 2024,yaitu 183 /100.000 kelahiran Hidup (KH)dan 16 / KH.Dan di kabupaten Dairi,berdasarkan data 3 tahun terakhir terdapat 7 kasus kematian ibu pada tahun 2022. Pada tahun 2023 terdapat 2 kasus kematian ibu dan tahun 2024 hingga saat ini sudah tercatat 4 kasus kematian ibu, 3 diantaranya disebabkan oleh kasus langsung Obstetri,” ujarnya.

 

Selain itu dikatakan,terdapat 23 kasus kematian bayi baru lahir sampai dengan September 2024.Hal ini tentunya menjadi beban bagi pemerintah kabupaten Dairi dan memerlukan perhatian serta tindakan yang serius.

 

Selanjutnya dikatakan Surung, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di kabupaten Dairi.

“Keterlibatan berbagai pihak tentunya sangatlah penting demi mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi baru lahir.Kematian karena persalinan semestinya tidak boleh terjadi ,karena persalinan bukan lah penyakit,terutama dalam penanganan persalinan dengan kondisi gawat darurat,”tutupnya.

 

Selanjutnya,Tim mentor dari RSUP H. Adam Malik,dr.David Luter Lubis,SKM,M.Ked (OG),Sp.OG (K) menyampaikan upaya pencegahan kematian ibu dan bayi melalui Integrasi penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Dikatakannya,dalam beberapa inisiatif yang dapat dilakukan dalam pencegahan kematian ibu dan bayi yaitu peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

Artinya adalah melatih tenaga kesehatan untuk memberikan perawatan ibu dan bayi baru lahir yang optimal,baik dalam situasi rutin maupun darurat. Selanjutnya,kualitas data kesehatan: meningkatkan kualitas dan penggunaan data kesehatan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

 

“Jejaring rujukan.Artinya memperkuat jejaring rujukan untuk memastikan layanan kesehatan yang tepat waktu dan efektif.Selanjutnya, keterlibatan masyarakat: meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perawatan ini dan bayi baru lahir dan terakhir, kolaborasi sektor publik dan Swasta yaitu mengintegrasikan layanan kesehatan dari sektor publik dan Swasta untuk meningkatkan keseimbangan dan efisiensi layanan,”katanya.

(Editor Hasmar)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tambang Emas Ilegal di Sepauk, Sintang: APH Diduga Abai, Lingkungan Tercemar, Negara Rugi
Korban Dari Mafia Tanah Minta Polda Riau Segera Tetapkan Aguan Sebagai Tersangka Atas Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan Surat Dan/Atau Menggunakan Surat Palsu .
Bakti Religi Hari Bhayangkara ke-79, Polres Aceh Tengah Gelar Gotong Royong di Gereja
Diduga Pembangunan Pengerasan Jalan di Desa Bukit Selanjut Tidak Sesuai Standar, Informasi Publik Tidak Transparan
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lebak Laksanakan Bakti Sosial Bagikan Paket Sembako  
HUT ke-25, PWP Kilang Balongan Kuatkan Tekat Beri Makna untuk Pertamina
Bupati Apresiasi Polres Aceh Tengah atas Peresmian Kampung Bebas Narkoba di Kampung Bukit
Ditemukan 32 Orang PMI (Pekerja Migran Indonesia) terdampar saat kembali dari Malaysia di Perairan Pasir Putih Desa Puteri Sembilan

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 20:50 WIB

Tambang Emas Ilegal di Sepauk, Sintang: APH Diduga Abai, Lingkungan Tercemar, Negara Rugi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 20:26 WIB

Korban Dari Mafia Tanah Minta Polda Riau Segera Tetapkan Aguan Sebagai Tersangka Atas Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan Surat Dan/Atau Menggunakan Surat Palsu .

Sabtu, 14 Juni 2025 - 17:34 WIB

Bakti Religi Hari Bhayangkara ke-79, Polres Aceh Tengah Gelar Gotong Royong di Gereja

Sabtu, 14 Juni 2025 - 16:01 WIB

Diduga Pembangunan Pengerasan Jalan di Desa Bukit Selanjut Tidak Sesuai Standar, Informasi Publik Tidak Transparan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:55 WIB

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lebak Laksanakan Bakti Sosial Bagikan Paket Sembako  

Berita Terbaru

NASIONAL

PATROLI DIALOGIS POLRES TANAH KARO

Sabtu, 14 Jun 2025 - 22:29 WIB