Tanjabtim-MBS Koperasi Merah Putih (KMP) yang dicanangkan pemerintah pusat Presiden Prabowo-Gibran, yang diprogramkan ditingkat Perdesaan-Kelurahan se Indonesia, menjadi trend nasional yang harus disikapi pemerintahan daerah secara lebih bijak, yaitu dari kesiapan proses legalitas administrasi maupun kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih mendasar.
Koperasi Merah Putih berkembang menjadi isu yang menarik di daerah Tanjung Jabung Timur Tanjabtim provinsi jambi sekalipun K.M.P yang dimaksud, masih hanya sebatas cerita ke cerita ditengah masyarakat luas
Gema KMP di jajaran kabinet Merah-Putih, seakan tiada hentinya disuarakan, dengan seruan agar KMP program pemerintah pusat segera disosialisasikan dimasing-masing pemdes dan kelurahan Se indonesia akan tetapi berbanding terbalik dengan Tanjabtim sepertinya KMP tersebut masih senyap dari pembahasan penyelenggara pemerintah yang berkompeten sampai saat ini, yang memulai sosialisasi KMP yang mencuat ke pemberitaan publik, sementara tampaknya tindakan percepatan pendirian KMP seperti yang dimaksud.
Pemdes sei.toman sosialisasikan
Gagasan KMP yang diproyeksikan menjadi benteng kekuatan ekonomi Perdesaan dengan progres memutus mata rantai para pelaku usaha tengkulak dan sistem perdagangan monopoli global, hingga praktek rentenir yang masih marak dan berkembang, menjerat sistem perekonomian masyarakat perdesaan.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri pihak koperasi kab.tanjabtimur, Kadus,RT dan tokoh masyarakat , pemuda
Koperasi Merah Putih yang diasumsikan akan mendapat penyertaan modal awal sejumlah 3 milyar dari BUMN, disetiap Kopdes maupun Koplur yang menyebar di 73 desa dan 20 Kelurahan se Tanjabtim, dengan skema mendaya gunakan market sumber komoditi yang ada di perdesaan atau di kelurahan itu sendiri, KMP jika dioptimalkan dengan semaksimal mungkin akan menjadi potensial menuju percepatan kesejahteraan masyarakat perdesaan Tanjabtim.
Perdesaan Tanjabtim, KMP adalah merupakan program strategis karena disetiap Perdesaan memiliki komoditi perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan bahkan pertanian swasembada pangan yang memiliki produktivitas sangat signifikan untuk menopang sasaran keberlanjutan bersama Koperasi Merah Putih ini.
Mayoritas Perdesaan Tanjabtim memiliki produksi unggulan seperti kelapa sawit, kelapa lokal (dalam), pinang ditambah pada desa tertentu wilayah pesisir penghasil ikan hasil tangkap laut, menjadi peluang bertumbuh suburnya KMP di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.
Mungkin berbeda, bagi Kelurahan yang berada ditengah wilayah Kecamatan, KMP dimungkinkan untuk mengelola di sektor sarana wisata dan tempat kreasi hiburan komersil, seperti wisata lokal desa dan icon destinasi wisata diruang lingkup perkantoran Tanjabtimur dapat dikelola gabungan KMP Kelurahan Pandan Jaya-Simpang Tuan dan desa desa dan kelurahan lainnya
Berikut contoh atau wacana lingkungan pusat pemerintahan area Bukit Benderang berubah kepada wajah baru dengan desain menjadi taman edukasi sekaligus penyumbang PAD, yang sumber dana pengelolaan melalui KMP kedepannya.
suksesnya KMP di wilayah Tanjabtim, khususnya kecamatan mendahara ulu adalah merupakan tantangan sekaligus jawaban, tidak ada yang tak mungkin, jika pemangku kebijakan, sinergitas instansi terkait bekerja kompak, tidak setengah hati, termasuk edukasi masyarakat menjadi sangat penting untuk mengubah mindside, membangun kesadaran tentang tujuan dan makna, keuntungan ekonomi berbasis koperasi, baik keuntungan individual maupun secara kelompok yang tercatat dalam anggota koperasi itu sendiri tambah kasi ppm mendahara ulu.
Kades sei.toman Zulkarnain juga meminta kepada ketua,sekretaris dan bendahara bekerja semaksimal mungkin dan disiplin dalam bekerja untuk kepentingan masyarakat luas ,”Tegasnya.
Redaksi Mitra
mabes: Mulasa Musa sinabariba