Tanjung balai MBS Sumur Bor adalah salah satu sumber mata air bersih yang berasal dari dalam tanah yang diperoleh dengan cara menggali tanah dengan menggunakan bor pada kedalaman tertentu.
Maka dari pada itu, Pemerintah Kota Tanjungbalai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan pembangunan infrastruktur energi berupa pembangunan sumur bor air tanah yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 untuk disalurkan kepada masyarakat guna memenuhi salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, berdasarkan hasil investigasi di lapangan awak media Mitra.Mabes mendapatkan informasi dari masyarakat yang mendapatkan bantuan sumur bor di kelurahan Kapias Pulau Buaya Kecamatan Teluk Nibung kota Tanjungbalai, sumur bor yang dibangun pemerintah kota Tanjungbalai tidak maksimal dan mengecewakan. Hasil air sumur bor memiliki rasa yang asin dan berminyak. Hal itu dikatakan oleh salah satu warga yang berada di Jalan Tongkol, Lingkungan IV, Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung kepada awak media, Selasa (2/1).
“Airnya asin, beminyak, bahkan yang lambatan, padahal tangkinyo dimuka rumah kami ni, apo lagi rumah yang di muka-muka ni tak sampe airnyo, makonyo hanya dapat satu rumah tangga sajo”, jelasnya
Masih menurut Warga tersebut mengatakan bahwa aliran air yang diperoleh cukup lambat dan hanya mampu memenuhi kebutuhan air pada satu rumah tangga saja yang seharus nya mampu memenuhi kebutuhan air pada 20 rumah tangga.
Mendengar keluhan warga tersebut, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR dan Kepala Bidang terkait Kota Tanjungbalai melalui pesan singkat WhatsApp (WA), akan tetapi sampai berita ini diterbitkan tidak ada jawaban atau klarifikasi.
Ditempat terpisah, Andrean Hanif selaku Ketua Tim Hanif, mengatakan bila kedalaman sumur bor sesuai dengan keadaan Kota Tanjungbalai, maka akan mendapatkan air yang baik dan layak. Akan tetapi bila airnya berminyak dan asin, dapat diduga bahwa pembangunan proyek sumur bor tersebut asal jadi atau abal-abal. Tim Hanif akan melakukan investigasi lebih lanjut serta akan segera menyuarakan hal tersebut.
“Bila kedalaman sumur bor sesuai dengan keadaan Kota Tanjungbalai, maka akan mendapatkan air yang baik dan layak. Akan tetapi bila airnya berminyak dan asin, dapat diduga bahwa pembangunan proyek sumur bor tersebut asal jadi atau abal-abal. Maka, kami Tim Hanif akan terus melakukan investigasi lebih lanjut dan bila penting kami akan menyuarakannya dengan melakukan aksi unjuk rasa”, ungkapnya.(SP/Agus)
