Mbs.com- Sumatra Utara, Batubara- SMA Negeri 1 Sei Balai yang terletak di jalan perintis kemerdekaan Dusun IV, Desa Kuala Sikasim, Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara yang telah menjadi sorotan masyarakat, yang mana bangunan yang baru terdapat pada pondasi nya terlihat telah retak.
SMA Negeri 1 Sei Balai mendapatkan bantuan dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Direktorat Sekolah Atas, yang terletak di jalan RS. Fatmawati, Gedung A kompleks Kemendikdasmen, Cipete, Jakarta.
Dari salah seorang warga yang nama nya tak mau disebutkan ke publik, sempat mendatangi dari lokasi pembangunan sekolah itu, yang pada hari itu Jumat 5 September 2025, yang menemukan dari hasil bangunan tersebut, tampak jelas dari pondasinya sudah terlihat retak.
Ada pun bangunan tersebut yang tersalurkan dengan menggunakan anggaran APBN Ta 2025, yang mana dari kegiatan bantuan pemerintah dari program Revitalisasi Sekolah Menengah Atas (SMA), terdiri dari : Rehabilitasi 1 ruang perpustakaan, 1 ruang Administrasi, juga pembangunan 1 ruang Laboratorium komputer, 1 ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), 1 ruang toilet.
Yaitu waktu dikerjakan selama 120 hari kalender, dimulainya dari pekerjaan, yang terdapat di papan plang proyek nya tidak dicantumkan, hanya tertera di bulan Agustus 2025, dengan menggunakan anggaran APBN yang sebesar Rp 897.948.000 (Delapan ratus sembilan puluh tujuh juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu rupiah), dipakai dari sumber dana APBN Ta 2025.
Belum selesai atau ditempati dan sompel, sudah terlihat dari pondasinya retak, itu pekerjaan masih tahap pondasi, ini bukti, bahwa kelak akan jadi masalah bagi bangunan ini, terutama bagi siswa/i yang masuk dalam lokal tersebut, bisa mengancam dari keselamatan, dapat menimbulkan bangunan tersebut roboh, dampak dari pondasi yang retak.
Keteledoran dalam pembuatan pondasi sudah terlihat dari kekurangan mutu bangunan, diduga volume semenisasi nya tidak cukup dalam campurannya, apa lagi ukuran dari besinya, bisa mengakibatkan dari keteledoran bekerja dapat mendapat dari sanksi nya kelak.
Apalagi terdapat info, konon lagi pekerja atau tukang nya dari luar daerah, kuat dugaan terjadinya kekurangan campuran, terlihat jelas lagi kurangnya dari pengawasan dari bidang terkait, ketika salah dari seorang masyarakat yang sempat bertanya akan Rancangan Anggaran Bangunan (RAB) atau bestek nya, kepala tukang terdiam seribu kata.
Begitu dari awak media yang sempat mengkonfirmasi dengan kepala sekolah nya, malah kepseknya pun tidak tahu juga, dengan alasan “pakai tukang luar bisa nego harga murah upah tukangnya”, ucap kepsek
Kalau murah upah tukangnya, ada dugaan potensi Kongkalikong antara pemborong, kepsek dan kepala tukang nya, untuk dapat memperbanyak keuntungan pribadi, sangsi berat yang terjadi terhadap Kepala Sekolah, karena Kepala Sekolah nya adalah sebagai penanggung jawab anggaran DAK APBN 2025.
Dari tokoh pemuda yang mengatakan, “Itu uang rakyat untuk membangun sekolah, kenapa disembunyikan RAB nya, itu bukan uang kepala sekolah SMA Negeri 1 Sei Balai, maka tampilkanlah sebagai RAB nya”.
Diharapkan dari pemerintah dan Aparatur negara yang terkait, agar dapat memeriksa dari pengawas nya, yang tidak transparan terkesan menjadi tertutup, dari kurangnya pengawasan hasil pekerjaan nya. (Albs/tim)
