Nelayan Tradisional Terjatuh ke Laut Saat Mencari Nafkah dan Meninggal Dunia

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mbs.com- Sumatera Utara, Batubara-
Cuaca ekstrim, musim hujan dan angin kencang, membuat gelombang ombak laut cukup besar, yang terjadi dalam beberapa minggu ini, sehingga berpengaruh terhadap mata pencaharian nelayan, yang khususnya adalah nelayan tradisional, dan terhalang untuk aktivitas mencari nafkah.

Dalam minggu ini, sudah dua orang menjadi korban meninggal dunia di laut, keduanya sama-sama warga Dusun Sono, Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Sebelumnya, Komaruddin ketika pulang dari aktivitasnya sebagai nelayan, sampannya karam, yang terjadi di sekitaran kuala laut Sungai Padang, dan Komaruddin korban pertama meninggal dunia dalam Minggu ini.

Hari berikutnya, Amri (33) adalah korban ke 2 yang meninggal dunia terjatuh ke laut, juga warga Dusun Sono Desa Lalang, yang terjadi pada hari tanggal Minggu 26/10/2025 terjadi pada Sore (petang) hari.

Saat dikonfirmasi oleh pihak awak media terhadap teman teman alm Amri, dengan penuturan Ibrahim, yang juga sebagai bekerja sebagai nelayan sampan tradisional, dengan alat tangkap ikan yang disebut sebagai alat tangkap Tangkul Naga, warga Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, saat bertemu di kediaman almarhum Amri, Senin 27/10/2025.

Menurut dari penuturan teman almarhum selaku sesama sebagai profesi nelayan, yang mana pada hari minggu menjelang sore cuaca cerah, namun gelombang ombak laut agak sedikit besar, dengan arus laut cukup deras, Karena jelang pasang air laut.

Berangkat menuju ke laut untuk melihat alat tangkap ikan atau tangkul naga yang telah diinapkan waktu hari sebelumnya, berharap ada ikan masuk kedalam alat tangkap, dan nantinya hasil tangkapan atau ikan dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

“Kami sudah berapa hari tidak melaut karena ombak cukup besar, anginnya cukup deras, sehingga para nelayan tidak berani pergi ke laut”, tutur Ibrahim.

Lanjut Ibrahim, barusan memasuki laut ratusan meter berpapasan dengan sampan Atan, yang pulang dari arah laut menuju ke darat, dan terlihat di dalam sampan Atan ada manusia terbaring, dikatakan oleh Atan bahwa “Amri terjatuh kelaut”.

Tanpa berpikir panjang, nelayan memutar sampan dan mengikuti arah sampan Atan, selang beberapa menit sampai di darat.

“Langsung kami angkat tubuh Amri ke darat, kami mencoba memberikan pertolongan kepada Amri, dengan menekan bagian dada Amri, bahkan mengangkat dengan membalikan dengan posisi kepala arag kebawah, berharap agar air yang terhisap keluar, dan ada pernapasan”, ujar Atan.

“Tidak ada tanda tanda pernapasan, alm Amri kami dilarikan ke Klinik H. Harun di desa Lalang dengan menggunakan sepeda motor, di Klinik H. Harun dari hasil pemeriksaan dokter, bahwa Amri dinyatakan telah meninggal dunia”, ujar Ibrahim.

Almarhum Amri nelayan tradisional yang sama posisinya dengan Ibrahim dan Atan yang sama-sama nelayan tradisional dengan alat tangkap tangkul naga.

Alm. Amri terjatuh ke laut kemungkinan disebabkan kakinya tersandung tali alat tangkap. Posisi sampan berjalan ketika seorang nelayan sedang melabuhkan alat tangkapnya, tersandung terjerat tali sebagai pengikat alat tangkap yang sedang dijatuhkan ke laut, Amri ikut tertarik tali terjatuh kelaut, tutur Ipid yang menurutnya sesuai pengalaman sebagai nelayan.

Almarhum Amri meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih dibawah umur. (Albs/tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati Pakpak Bharat kunjungi BUMdes dlleng lumut desa Sukaramai
Penyadapan Karet di Kebun Tanah Raja Diduga Tidak Efektif dan Tidak Sesuai IK. 
Waka I DPRD Kaur Turun Tangan dan Berikan Bantuan Matrial Pada Masyarakat 
Danrem 031/WB Kunjungi Polres Kampar, Sinergitas TNI-Polri Semakin Solid Jaga Kamtibmas!
Danrem 043/Gatam Sambut Menhan RI dan Panglima TNI pada Panen Raya Kedelai TNI AL di Lampung Utara
Pangdam XXI/Radin Intan Hadiri Panen Raya Kedelai Bersama Menteri Pertahanan RI
Basarnas, TNI AL, dan Polairud Tabur Bunga di Hari ke-7 Pencarian Nelayan Hilang di Sergai
Latihan Pra Operasi (Lat Pra Ops) Sikat Musi II

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 08:23 WIB

Bupati Pakpak Bharat kunjungi BUMdes dlleng lumut desa Sukaramai

Kamis, 30 Oktober 2025 - 07:12 WIB

Penyadapan Karet di Kebun Tanah Raja Diduga Tidak Efektif dan Tidak Sesuai IK. 

Kamis, 30 Oktober 2025 - 07:06 WIB

Waka I DPRD Kaur Turun Tangan dan Berikan Bantuan Matrial Pada Masyarakat 

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Danrem 031/WB Kunjungi Polres Kampar, Sinergitas TNI-Polri Semakin Solid Jaga Kamtibmas!

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:36 WIB

Danrem 043/Gatam Sambut Menhan RI dan Panglima TNI pada Panen Raya Kedelai TNI AL di Lampung Utara

Berita Terbaru