Menteri Kehutanan RI Tinjau Pengolahan Kopi Agroforestri di Garut, Dorong Peningkatan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

*GARUT, Kadungora MBS* – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Sabtu (10/5/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung pengolahan kopi agroforestri oleh Kelompok Perhutani Sosial Mitra Paguyuban Tani Sunda Hejo.

 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kopi merupakan komoditas perkebunan yang menjadi perhatian pemerintah daerah. Pihaknya telah memberikan bantuan kepada kelompok tani, baik di lahan milik maupun perhutanan sosial.

 

“Kami sudah membantu para petani kelompok tani yang ada di perhutanan sosial, beberapa kelompok sudah kami bantu,” ujarnya.

Haeruman juga menjelaskan upaya pelestarian aren sebagai tanaman pengikat air, serta potensi ekonomi dari limbah kopi berupa kasarah (kulit buah kopi) dan kulit ari kopi. Ia memaparkan sistem penanaman kopi yang optimal dan pengalaman membantu pengembangan kopi di berbagai wilayah.

 

“Saya sudah 20 tahun lebih dari 8 juta pohon membantu dalam mengembangkan kopi di berbagai wilayah dan alhamdulillah taraf kehidupan petani sudah lebih meningkat dari kopi serta itu menjadi kebanggaan kami,” ungkapnya.

 

Ia menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani kopi agar dapat bersatu dan bekerja sama untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi.

 

Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan produktivitas kopi melalui model agroforestri. Pihaknya menyoroti pentingnya peran intermediary yang kredibel dalam perdagangan kopi, sehingga keuntungan dapat dibagi secara adil dengan petani.

 

“Kalau kita memiliki _intermediary_ yang kredibel, tentu yang namanya dagang harus mendapatkan keuntungan, namun berbagi keuntungannya lebih baik dengan petani,” ujarnya.

 

Menteri juga menjelaskan tugas kelompok kerja yang dibentuk untuk membuka akses pasar internasional bagi kopi Indonesia. Ia menekankan bahwa konsumen saat ini tidak hanya memperhatikan rasa, tetapi juga asal dan cara produksi kopi.

 

“Khususnya teruntuk kopi, sekarang orang lebih tidak hanya soal rasa, tapi asalnya dari mana dan cara memproduksinya seperti apa,” jelasnya.

 

Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memperluas lahan perhutanan sosial dan meningkatkan produktivitas kopi. Model agroforestri diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kelestarian hutan.

 

“Yang kaya ini bukan yang dagang di ujung dan tengah, tapi juga ada para petaninya. Tentu orang dagang pengen memiliki keuntungan, tapi bagaimana tata kelola kita terurus agar kesejahteraannya lebih maksimum di petani dengan cara mengkoordinasi diri,” ajaknya.

 

Menteri menekankan pentingnya kekompakan kelompok tani dalam mengelola usaha kopi secara bersama-sama.

 

Di akhir sambutannya, Ia menyampaikan optimisme atas potensi pengembangan kopi agroforestri di Indonesia.

 

“Artinya, bahkan baru didiskusikan di Manggala, ternyata sudah dipraktikkan dan ini bagaimana belajar mengabstraksikannya lebih tinggi, kemudian menjadi pola yang lebih baik direplikasi di berbagai tempat, sehingga produktivitas kopi secara nasional bisa meningkat serta kesejahteraan petani lebih baik dengan hutan tetap lestari,” pungkasnya.

 

Kunjungan Menteri Kehutanan RI ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pengembangan kopi agroforestri di Kabupaten Garut dan wilayah lainnya di Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian hutan. ( D Ramdani ).

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Paripurna VIII sidang Ke-3 Jawaban Pandangan Fraksi-fraksi Terkait Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Raperda LPP
Pemkab Indramayu Rakor Persiapan HLM TPID & TP2DD serta Panen Raya Krangkeng
Lagi, Warga Luar Main Sabu di Karo, Diciduk Polisi di Tiga Panah
Polsek Juhar Salurkan Bantuan Sosial dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) Kota Pekanbaru, Berikan Sekolah Gratis Wartawan
Pertemuan Rutin Bulanan Di Gelar Oleh TP PKK Kabupaten Tebo
Jumat Curhat Polres Tanah Karo: Menyapa Umat dan Serap Aspirasi Masyarakat dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
DESA GUNUNGSARI DI DUGA  KUAT MARK-UP ANGGARAN PNENERANGAN JALAN UMUM (PJU) PER TITIK SAMPAI 5.5 JUTA. SEKDES MENYATAKAN SETIAP WARUNG HARGA BERBEDA.

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 02:15 WIB

Paripurna VIII sidang Ke-3 Jawaban Pandangan Fraksi-fraksi Terkait Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Raperda LPP

Sabtu, 14 Juni 2025 - 01:42 WIB

Pemkab Indramayu Rakor Persiapan HLM TPID & TP2DD serta Panen Raya Krangkeng

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:16 WIB

Lagi, Warga Luar Main Sabu di Karo, Diciduk Polisi di Tiga Panah

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:42 WIB

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) Kota Pekanbaru, Berikan Sekolah Gratis Wartawan

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:38 WIB

Pertemuan Rutin Bulanan Di Gelar Oleh TP PKK Kabupaten Tebo

Berita Terbaru