KAMPAR, Riau, mitramabes.com. Ratusan Masyarakat Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau menggelar aksi didepan kantor Desa Kota Garo, Selasa siang (15/10/2024). Masa yang didominasi oleh Mak –mak memasang tenda didepan kantor Desa.
Masa menuntut agar aparat Pemerintahan Desa Kota Garo diganti Keseluruhannya karena kami sudah tidak Percaya Lagi dengan aparat pemerintahan Desa yang ada sekarang ini, Masyarakat juga menuntut untuk transparan, terkait permasalahan lahan dengan perusahaan yang berada di wilayah Desa Kota Garo.
Salah seorang perwakilan dari masyarakat Kota Garo Hengky Andre disela – sela aksinya kepada wartawan mengatakan, terkait aksi di kantor Desa Kota Garo hari ini atas ketidak percayaan masyarakat terhadap Pemerintahan Desa yang ada sekarang ini, Termasuk mengenai persoalan pertanahan yang selama ini juga.
Diterangkan nya lebih lanjut oleh Hengky Andre, kami menduga pihak Desa Kota Garo melindungi para mafia tanah yang pada saat ini diakui oleh BPN bahwa banyak kawasan hutan, khususnya di Dusun 4 ada sekitar 25 kelompok tani berada dikawasan hutan.
Namun kami menduga ada perlindungan dari oknum Pemerintah sehingga hak – hak dari masyarakat Kota Garo hilang dari ulah oknum tersebut, terang nya.
Dari itu semua timbul permasalahan, baik dari PT RAKA dan PT RAKA ada bantuan seluas 200 hektar yang dimandatkan oleh kelompok tani kepada Ninik mamak. Namun kami dari anak kemenakan mempertanyakan permalasahan tersebut kepada pemerintah Desa dan mereka tidak menjawabnya.
Begitu juga dengan PT Arara Abadi, ada lahan seluas 300 hektar yang saat ini dikuasai oleh koperasi. Lahan tersebut sekarang di status Quo kan oleh DPRD Riau.
Kami mengharapkan lahan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Garo. Kami telah mengadakan rapat dan telah terbentuk tim, tetapi SK nya sampai saat ini belum dikeluarkan oleh Desa. Ada apa mengulur – ngulur waktu dengan alasan belum ditanda tangani dan sampai kapan ditanda tangani, terang nya.
Diakhir Pembicaraan nya Hengky Andre Mengatakan jadi tujuan kami Pada aksi ini meminta agar Pemerintahan Desa Kota Garo dan jajarannya Yang ada sekarang ini agar mundur dari jabatannya
Ditempat yang sama Ustad Darlis seorang Tokoh Agama Desa Kota Garo Mengatakan, Sebenarnya Pemerintah Desa dengan pemerintahannya dan Ninik mamak nya serta dengan BPD nya bisa menemui mereka (masyarakat), ngak ada kusut yang tak bisa kita selesaikan dan ngak ada keruh yang Tak bisa di jernihkan, mungkin dari Sekdes Kurang Pas menyampaikan statement, Ninik mamak tak bisa hadir dan BPD tidak Hadir juga, jadi mereka kemana akan menyalurkan aspirasinya apakah dengan tembok mereka akan menyalurkan aspirasinya ungkap ustad Darlis agak kesal
Saat ditanya inti tuntutan masyarakat, ustad Darlis mengatakan Masalah HGO Sekar Bumi (Sebal) belum selesai sepenuhnya, jadi ada beberapa ratus hektar tidak termasuk HGO masyarakat minta kalau ada HGO nya ribuan hektar, coba buktikan kalau betul silahkan ambil, kalau tidak tentunya akan kami ambil karena itu hak kami selaku masyarakat, sampai sekarang ngak selesai ibarat onggok api nyala matikan nanti nyala matikan lagi, intinya Pemerintahan Desa Kurang Respon, Kalau Pemerintahan Desa siap menemui masyarakat/Ninik mamak nya tentu tidak akan terjadi seperti ini andaikan mereka tak siap berarti kami tak punya Kepala Desa, tutup ustad Darlis.
(Tim)