Aceh Tengah-MBS
Korban Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh yang terdampar di Kamboja kembali bertambah. “Hari Senin kemarin (21/7/2025), ada lagi PMI dari Bener Meriah, yang minta tolong, agar bisa pulang ke Indonesia, sampai kampung halaman, Teritit. Namanya Muhammad Fahmi. Ibunya, Kartini, penjual ikan depik keliling, di Kabupaten Bener Meriah,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, inisiator World Gayonese Community (Diaspora Gayo Dunia), melalui pesan WhatsApp, dari London, Kamis pagi waktu Inggris, UK, Kamis (24/7/205).
Diterangkan Yusradi, Fahmi satu tempat kerja dengan Al Muttakim, PMI asal Kabupaten Aceh Tengah, yang juga dalam proses pengurusan pemulangan ke Indonesia dari Kamboja. “Sejauh ini, yang diketahui dan komunikasi langsung, ada empat PMI dari Gayo yang terjebak di Kamboja. Kemungkinan besar, masih ada, karena tidak terdata dan tidak ada komunikasi, termasuk dengan pemerintah daerah. Tiga dari Bener Meriah: Tanwir Ayubi, Feri Sapuan, dan Muhammad Fahmi. Satu dari Aceh Tengah, Al Muttakim. Dua sudah pulang, Tanwir dan Feri. Dua lagi dalam proses, Takim dan Fahmi,” aku Yusradi.
Dari empat PMI asal Tanoh Gayo tersebut, tiga di antaranya, Yusradi terlibat langsung dalam membantu proses pemulangannya, di samping pihak lainnya. “Saat diketahui melalui Tanwir (21/7/2025), masih ada dari Bener Meriah. Hari yang sama, Fahmi juga komunikasi, saya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, langsung ke bupati dan wakil bupati. Karena sedang dinas luar, maka diarahkan ke Sekda. InsyaAllah hari ini, ibunya Fahmi, akan bertemu dengan Sekda atau Asisten. Tadi pagi (waktu UK), saya telpon, ibunya Fahmi sedang dalam perjalanan dari Takengon menuju kantor bupati, sambil menjajakan ikan depik di Bener Meriah,” tuturnya.
Ditambahkannya, kurang lebih, kasusnya sama, kerja di Kamboja. Selanjutnya, diduga terlibat scammer yang pada akhirnya berpotensi pada perdagangan manusia. “Mudah-mudahan, segera ditangani dan Muhammad Fahmi juga bisa segera pulang dan berkumpul dengan keluarga di Teritit Kabupaten Bener Meriah,” harap Yusradi.