KUALA LUMPUR, MALAYSIA MITRA MABES.COM – Komunitas linguistik forensik di Indonesia kembali mencatat kiprah penting di tingkat internasional. Susanto, SS, MHum, MA, PhD, dosen tetap Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Bandar Lampung (UBL), dipercaya menjadi penguji eksternal disertasi doktor bidang linguistik forensik di Faculty of Languages and Linguistics, University of Malaya, Malaysia pada Kamis, 8 Mei 2025. Dalam sidang tertutup yang berlangsung di Kuala Lumpur, Susanto memberikan penilaian akademik pada disertasi yang menyoroti penerapan analisis linguistik dalam investigasi forensik—sebuah bidang yang terus berkembang dan membutuhkan kontribusi ilmuwan dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Alhamdulillah berkesempatan menjadi penguji disertasi doktor untuk kajian linguistik forensik di University of Malaya. Semoga linguistik forensik semakin berjaya. Universitas Bandar Lampung semakin mendunia,” tulisnya usai sidang.
Susanto dikenal aktif mengembangkan ekosistem linguistik forensik nasional. Ia menempuh PhD di The English and Foreign Languages University (EFLU) India, menjalani postdoctoral di bidang linguistik forensik di Shanghai Jiao Tong University, serta mendapatkan Fulbright fellowship di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat. Saat ini ia menjabat Kepala Pusat Studi Linguistik UBL sekaligus Ketua Komunitas/Asosiasi Linguistik Forensik Indonesia, organisasi yang menghimpun akademisi, praktisi, dan aparat penegak hukum dalam pengembangan keilmuan serta praktik linguistik forensik di Indonesia. Ia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Lampung. Selain aktif sebagai narasumber dalam forum internasional, ia juga sering diundang sebagai saksi ahli linguistik forensik oleh institusi kepolisian dan lembaga pemerintah. Peran tersebut menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan dalam jaringan komunitas linguistik forensik global.
Capaian ini menjadi kebanggaan bersama bagi Universitas Bandar Lampung, Provinsi Lampung, dan komunitas linguistik forensik Indonesia. Kehadiran akademisi Indonesia sebagai penguji di salah satu universitas terkemuka di Asia menegaskan bahwa kontribusi keilmuan linguistik forensik nasional kian mendapat pengakuan di panggung internasional.
(Trimo Riadi)
