Suka Makmue- Mitra Mabes. Com” Masih ada kepala sekolah dan guru yang tak memiliki berkarakter, karena selalu mengedepankan arogansi, tidak berkompeten, bahkan bisa dikatakan cara berkomunikasi yang buruk” Rabun19 November 2025
Kepala sekolah dan guru yang arogan dapat merusak moral, bahkan karakter yang jelek juga dapat menghambat tercapainya pendidikan karakter tersebut. Kepala sekolah dan guru merupakan panutan yang harus memberi contoh karakter yang baik dan bermoral. Bukan sebaliknya memberikan contoh yang kurang baik terhadap siswa dan lingkungan tersebut.
Guru yang tidak berkarakter dapat berdampak negatif pada murid seperti” kwalitas belajar karena materi tidak tersampaikan dengan baik, penurunan motivasi dan rasa percaya diri, serta kurangnya perkembangan moral dan sosial. Murid juga dapat menunjukan perilaku negatif seperti tidak patuh dan tidak kreatif
Jika kepala sekolah tidak memiliki karakter yang baik , maka program pendidikan karakter di sekolah tidak akan berjalan dengan efektif karena tidak ada teladan yang bisa di ikuti, bahkan guru pun akan mengikuti karakter kepala sekolah yang tidak baik tersebut.
Bila kepala sekolah dan guru yang tidak memiliki karakter akan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman secara psikologis. Pendidikan karakter itu harus dimulai dari kepala sekolah dan guru.
Ada pepatah yang mengatakan, orang yang tidak memiliki sesuatu tidak mungkin bisa memberikan sesuatu. Jadi apabila kepala sekolah dan guru tidak memiliki karakter, mana mungkin dia memberikan pendidikan karakter kepada siswanya.
Rekaman vidio menjadi bukti nyata dari arogan, sikap tidak.profidionsl, dan tindakan lain yang melanggar etika. Tindakan ini bertujuan agar kepala sekolah dimintai pertanggungjawaban atas prilakunya.
Dengan menyebarkan video. Wali murid berharap kepada dinas terkait mengambil tindakan tegas terhadap kepala sekolah yang arogan tersebut.dari video sebenarnya kepala sekolah bisa dinon aktifkan dari jabatannya, wali murid tidak perlu takut atas memviralkan video kepala sekolah yang arogan
Kepala sekolah jika mengeluarkan siswa dari sekolah tanpa alasan yang jelas itu merupakan bentuk pelanggaran hak anak untuk mendapatkan pendidikan, sebagaimana yang di atur dalam UU dalam perlindungan anak. Eronisnya kepala sekolah mengusir wali murid seperti mengusir Binatang itukah yang di sebut dengan panutan ? Parahnya lagi kepala sekolah mengancam wali murid akan di masukan kedalam sel oleh kepala sekolah dan guru wah luar biasa kok moralnya Morat Marit gitu ya ? Kejadian pengusiran wali murid oleh kepala sekolah pada hari Jum’at 14 November 2025.
Dulu juga kepala sekolah pernah bermasalah dengan wartawan saat di tanya mana WC yang bersih saya mau buang air kecil bukan di jawab dengan baik, malah marah sambil pukul meja, kami menilai bahwa kepala sekolah ini tidak punya etika,moral dan tidak punya karakter dan tidak menunjukan sebagai seorang pendidik atau seorang panutan.
Putri Mauliza murid SD Tripa Makmur kelas…. selama kejadian Sekitar 6 hari berlalu namun hingga kini Putri Mauliza belum juga masuk sekolah, wali kelas tetap membela diri tetapi harus di hadapkan atau di dudukan hadirkan komite, kepala desa, tokoh agama.
Sangat di sayangkan seorang kepala sekolah koar- koar serang kepala desa, secara etika profesi seorang kepala sekolah, sebagai pendidik dan pemimpin di lembaga pendidikan, terikat pada kode etik pada guru dan kepala sekolah, kode etik ini menekankan pentingnya bersikap sopan.Secara etika dan profisionalisme, tindakan seorang kepala sekolah yang secara terbuka” Koar- Koar” atau menyerang kepala desa di depan umum sungguh tidak pantas dan sangat tidak di benarkan, bahkan kepala sekolah mengancam akan menuntut kepala desa dan wali murid juga wartawan Wauuuu !
Editor : Ainon









