Kutacane Media Mitra Mabes.com Beberapa PENGULU (Kepala Desa) di Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara Terkesan Alergi terhadap Wartawan. Hal ini tersimpulkan kerena terlalu sulit menemui kepala desa yang seharus nya berada di ruang kerjanya pada saat jam kerja, camat Leuser diharapkan tinjau kembali kinerja bawahan nya.
Menurut Dugaan Awak Media, hal ini terjadi karena para Kepala Desa tersebut banyak melakukan hal – hal yang tidak Benar, seperti misalnya penyimpangan terhadap Dana Desa. Sebab dalam pengelolaan Dana desa banyak item yang harus di kelola menurut Petunjuk teknis perundang – undangan dan Peraturan – peraturan pemerintah.
tak hanya itu, Sulitnya perjalanan menuju desa desa seKecamatan Leuser tersebut karena banyak jalannya yang sulit di lalui dengan kendaraan Biasa, harus di tempuh oleh para awak media untuk menemui Beberapa Kepala Desa di Sekitar Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara ini terbukti karena lelahnya para wartawan dan LSM yang beberapa kali melakukan tinjauan ke desa desa seputar kecamatan Leuser tersebut sambil melintasi Kantor Camat Kecamatan itu, Media Mitra Mabes dan Lembaga KPK Perwakilan Aceh melakukan tinjauan perdana ke seputar Kecamatan Leuser itu pada 9/4/23, pada hari itu Awak media tersebut hanya bertemu dengan tiga kepala desa saja yaitu Kepala Desa Kompas, Kepala Desa Gunung Nias dan Kepala Desa Gunung Pak – Pak saja. Padahal niat para awak media ingin menemui salah satunya Kepala Desa Bukit Bintang Indah sebagai Ketua APDESI Kecamatan Leuser, dengan tujuan mengkonfirmasi cara menemui para Kepala desa lain yang menurut infoirmasi “ jarang berada di tempat ”. ternyata Ketua APDESI tersebutpun pada saat itu sedang berada di Kebun, demikian menurut keterangan tetangga sebelah rumahnya.
Kali kedua Media Mitra Mabes Polri beserta beberapa Awak Media lainnya kembali mengunjungi Desa sekitar Kecamatan Leuser tersebut pada 15/4/23.
Perjalanan Awak Media tersebut di mulai via lintasan Desa Perbulan Kecamatan Tanah Karo menuju Desa Suka Damai Kecamatan Leuser yang berbatasan dengan Kecamatan Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara. Hal yang sama terjadi lagi lagi, beberapa para Kepala Desa di seputar Kecamatan Leuser itu tidak berada di Desanya. Mereka yang seyogianya Asli sebagai Penduduk yang berdomisili di Desa yang dia pimpin ternyata mereka mempunyai rumah lain di kampung halamannya. Dan sudah barang tentu mereka lebih lama meninggalkan Desa kerena lebih betah tinggal di kampung halaman sendiri, dengan demikian keadaan desa sudah tidak terperhatikan lagi oleh oknum tersebut, “ bagaimana mungkin besar hatinya membangun Desa, sementara uang yang di pergunakan lebih pula di pergunakan sebagai transport hilir mudik ke kampung halamannya “ Demikian tanggapan Amin (57) seorang Tokoh masyarakat Aceh Tenggara.
Tanpa pernyataan di duga Kepala Desa Bukit Bintang Indah Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara Diduga alergi terhadap wartawan, pasalnya selalu terkesan menghindar semenjak Bulan Ramadhan kemarin hingga baru baru ini ketika beberapa kali di temui Wartawan hendak melakukan Konfirmasi dan ketika LSM hendak melakukan Investigasi ataupun silaturahmi terkait Perkembangan Desa. Ketika dicoba menemui beliau di Desa yang Dia Pimpin, ternya Dia sedang Pulang Ke Kampungnya Desa Kuning Satu Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. Beberapa kali Dia di Hubungi Via Telepon Siluler dan Whatshap tidak mengubris kalimat konfirmasi dari Awak Media.
Dijaman Transparan informasi seperti saat ini sosok pejabat seharusnya sudah tidak asing lagi dengan para awak media yang mana segala bentuk kegiatan selalu diberitakan, karena media itu sendiri mitra dari pemerintah, selain itu, media masa atau pers yang berfungsi sebagai kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang-undang saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Namun justru yang terjadi malah sebaliknya pada kepemimpinan Kades Bukit Bintang Indah Kecamatan Leuser sekarang ini, terkesan selalu menghindar dan tidak mau di konfirmasi terkait perkembangan program program Desa.
Begitupun saat awak media ini hendak melakukan konfirmasi ke Kantor Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara terkait program atau anggaran yang di gelontorkan pemerintah kabupaten maupun provinsi.
Camat beserrta Sekretaerisnya Tidak mengankat Telpon siluler dan tidak menjawab Konfirmasi Awak Media melalui pesan Whatshapnya.
Tentu saja hal tersebut membuat awak media bertanya-tanya ada apa dengan para Kepala Desa tersebut, Sampai-sampai sangat enggan ketika di persoalkan terkait Desa. Hingga berita ini ditayangkan Pengulu belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut.
Wartawan dan kabiro Media Mitra Mabes Polri Biro Aceh Tenggara ingin mengkonfirmasi tentang Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APBDES) tahun 2022 yang menurut informasi terpercaya banyak terdapat penyimpangan dan masih banyak terjadi hal piktif di beberapa desa seputar Kecamatan Leuser,
walaupun sudah di laporkan keabsahanya ke pihak Inspektorat Kabupaten setempat, dan bahkan di duga pula adanya kerjasama Camat beserta Staf stafnya dalam pembuatan laporan tersebut.
Kepada Pihak berwenang di harapkan meninjau kembali APBDES seluruh Desa SeKecamatan Leuser tersebut sebagai Bentuk kepedulian Pemeritah Daerah dan Pimpinan Daerah terhadap pengelolaan Dana Desa secara baik dan benar.
Dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Aceh Tenggara dan bersama dengan Pihak Kepolisian Resort Aceh Tenggara serta bersama Kejaksaan Negeri Kutacane hendakya bisa turun langsung meninjau dan melihat Pembangunan yang mengunakan Dana Desa di seluruh Desa seKecamatan Leuser tersebut. Dan hendaknya di lakukan pemeriksaan secara intensif terhadap seluruh kepala Desa seputar Kecamatan Leuser itu.(TRS)
Kutacane, 17 Mei 2023
Penulis: T. Raja Syahnan
