example banner

Kepala Desa Braja Asri Angkat Bicara Terkait Serangan Hama Gajah di Wilayahnya

Lampung Timur Mitra Mabes Com -, 11 April 2025Di sebuah desa yang dikenal dengan keindahan dan ketenangannya, Desa Braja Asri yang terletak di Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, masyarakat kini tengah dilanda keresahan. Pasalnya, serangan hama gajah liar kembali terjadi dan telah memasuki wilayah pemukiman serta merusak lahan pertanian warga.

Kepala Desa Braja Asri, Darusman, angkat bicara terkait kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini. Dalam wawancaranya bersama awak media, Darusman mengungkapkan bahwa serangan gajah ini sebenarnya telah terjadi sejak dua bulan sebelum bulan suci Ramadan.

“Serangan ini bukan hal baru, bahkan sebelum Ramadan sudah ada kawanan gajah masuk ke wilayah kami. Mereka datang secara berkelompok, ada yang berjumlah 30 ekor, ada juga yang sekitar 20 ekor. Ini tentu menyulitkan proses penjagaan,” ujar Darusman.

Ia menjelaskan bahwa penjagaan dilakukan oleh warga melalui kelompok Pamswakarsa, yang hanya beranggotakan 16 orang. Jumlah ini dinilai tidak sebanding dengan skala ancaman, apalagi saat musim hujan yang membuat penjagaan semakin tidak efektif.

Menurut laporan warga, sejumlah tanaman seperti padi, jagung, singkong, hingga tanaman karet di Dusun Merang, yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), mengalami kerusakan parah. Dari ratusan hektar lahan pertanian, puluhan hektar telah rusak diserang gajah liar.

“Gajah-gajah ini merupakan bagian dari satwa liar yang berada di bawah pengelolaan Taman Nasional Way Kambas. Desa kami adalah salah satu desa penyangga TNWK. Kami hanya bisa berharap agar satwa tersebut tidak lagi merusak desa kami dan desa-desa penyangga lainnya,” lanjutnya.

Darusman juga menyayangkan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat terhadap permasalahan ini. “Kami sudah mencoba melakukan berbagai upaya, termasuk menyampaikan keluhan melalui media sosial, tetapi hingga kini belum ada tindakan konkret dari pejabat berwenang,” ucapnya.

Kerugian akibat serangan gajah ini sangat dirasakan masyarakat, mulai dari kerusakan tanaman, rusaknya gubuk di pemukiman hingga ancaman keselamatan warga. Untuk itu, pemerintah desa mengharapkan adanya kompensasi nyata bagi para petani yang terdampak, seperti bantuan bibit dan bentuk dukungan lainnya.

“Saya sudah pernah menanyakan kepada pihak TNWK terkait tanggung jawab mereka atas kerusakan ini. Namun, menurut Kepala TNWK, Pak Zaidi, mereka kekurangan personel dan tidak memiliki anggaran,” kata Darusman menutup pernyataannya.

Ia kembali menegaskan harapannya agar kawanan gajah tidak lagi memasuki wilayah Desa Braja Asri, demi keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat.

(Pewarta:Mat Gebu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *