Binjai-MitraMabes Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Binjai menggelar panen raya tanaman hidroponik pada Sabtu, (12/07/2025) sebagai salah satu bentuk nyata mendukung program akselerasi ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Menteri imigrasi dan Pemayarakatan sebagai Tiga Belas Progam Akselerasi Menteri imigrasi dan Pemayarakatan. Budidaya hidroponik ini menjadi sarana bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengasah keterampilan bercocok tanam sekaligus berkontribusi pada penyediaan pangan sehat dan produktif.
Kalapas Binjai, Wawan Irawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bagian dari pembinaan kemandirian, tetapi juga selaras dengan program prioritas pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan. “Kegiatan ini adalah wadah pembelajaran dan penguatan keterampilan yang bermanfaat bagi WBP. Kami berharap ilmu bercocok tanam yang mereka peroleh bisa menjadi bekal ketika mereka kembali ke masyarakat, sekaligus mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya.
Kalapas juga memberikan apresiasi atas keberhasilan panen sayuran selada, dan sawi sendok (pokcoy) hasil kerja keras WBP bersama petugas pembinaan. “Ini bagian dari kegiatan kerja yang luar biasa. Hasil panen ini menunjukkan bahwa pembinaan kepribadian dan kemandirian berjalan optimal. Lapas Binjai Luar Biasa!” tegasnya.
Selain itu, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh langkah positif dalam meningkatkan produktivitas WBP sekaligus meningkatkan kualitas produk hidroponik yang dihasilkan. “Kami berharap pembinaan yang kami berikan memberikan manfaat nyata bagi WBP dan masyarakat, serta mendukung target pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Kalapas juga menambahkan bahwa hasil panen ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan WBP sekaligus Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari penjualan produk. “Panen raya ini tidak hanya bermanfaat untuk pembinaan WBP, tetapi juga dapat memberikan penghasilan bagi mereka dan kontribusi nyata terhadap PNBP, sejalan dengan arahan Menteri untuk menjadikan lapas sebagai bagian dari solusi ketahanan pangan,” tutup nya”
(J.Saragih)
