MERANTI, RIAU MITRAMABES – Warga Kelurahan Selatpanjang Barat , RT 04 RW 05 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti menolak adanya keberadaan gudang gas elpiji yang sudah beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu. Warga menolak, lantaran khawatir karena lokasi gudang gas tersebut berdekatan serta berdampingan dengan rumah penduduk.
Penolakan warga tersebut dibubuhkan dalam bentuk tandatangan. Warga juga sudah mempertanyakan kepada pemerintahan Kelurahan, karena menurut warga gudang gas rawan terjadinya kebakaran.
“Kami beserta warga lain akan tetap menolak keberadaan gudang gas karena lokasinya berdekatan dengan rumah saya,” ungkap Ati warga RT 04/05 Kelurahan Selatpanjang Barat Kecamatan Tebing Tinggi. Kamis (11/7/2024).
Beberapa alasan yang menyebabkan warga menolak kata Ati, adanya kekhawatiran akan terjadinya kebakaran jika sewaktu-waktu tabung meledak. Karena banyak sekali kejadian tabung meledak yang dilihat di siaran televisi bahkan Kota Selatpanjang ini. Selain itu penyebab lain di antaranya suara berisik yang ditimbulkan jika ada bongkar muat tabung gas, dan proses itu bisa sampai 2-3 hari baru selesai.
“Kami sudah menandatangani penolakan dengan warga lain, dan dari dasar itulah kami menanyakan ke pak lurah kemaren,” tandasnya.
Sementara saat dikonfirmasi , pemilik gudang Gas Elfipi Hendra tidak menampik jika warga yang berada dilingkungan tempat gudang usaha Elpiji nya khawatir akan keberadaan pangkalan Elpiji miliknya.
“Dengan adanya masalah tempat keberadaan gudang kami yang katanya meresahkan warga sekitar, yang bisa mengakibatkan hal tidak diinginkan, seperti ledakan atau kebakaran
kami sangat paham juga mengerti keluhan dari mereka dan kami akan pindah mencari tempat lain, cuma beri kami waktu paling lama sampai awal bulan September, kami juga sudah sampai kan ke lurah terkait hal ini”, ucap Hendra selaku pemilik dari gudang saat di konfirmasi via telpon WhatsApp oleh media ini pada Kamis siang.
Ketika ditanya Media ini terkait izin HO, Hendra mengatakan dirinya sudah meminta izin dengan RT setempat. ”sebelum kita pindah di tempat sekarang ini, kita sudah jumpa sama pak RT,memang sih tidak secara tertulis tapi hanya sebatas lisan waktu itu” terang Hendra.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Lurah Selatpanjang barat mengatakan, keluhan yang disampaikan oleh warganya itu langsung ditanggapi dan pihaknya langsung menghubungi pihak perusahaan pangkalan Elpiji dan melakukan musyawarah yang dihadiri oleh Babin, juga dihadiri oleh pihak Dinas Perindag.
“Menindak lanjuti keluhan dari warga, saya lebih kurang seminggu yang lalu langsung memanggil pihak perusahaan, di saksikan Babin dan juga dihadiri pihak Disperindag. Alhamdulillah dari hasil musyawarah sudah ada titik temu dan solusinya,” kata Sutrisno.
Sutrisno juga menyebutkan bahwa pihak perusahaan berjanji akan keluar dari wilayah tersebut, namun pihak perusahaan meminta waktu dan berjanji awal bulan Sembilan pihaknya sudah keluar.
“Barusan juga pak Hendra pemilik pangkalan Elpiji menelpon saya, beliau berjanji akan keluar dari lokasi gudang tersebut, namun meminta waktu sementara menunggu tempat yang baru dapat dan lagi dalam perundingan. InsyaAllah janji pak Hendra awal bulan Sembilan dia akan pindah,”tutup Sutrisno.
Reporter : Indre MBS