INDRAMAYU, Mitramabes.com – Upaya meningkatkan disiplin dan keselamatan berlalu lintas, Satlantas Polres Indramayu menggelar Operasi Zebra Lodaya 2024 selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 14 hingga 27 Oktober 2024.
Operasi ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk Indramayu.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Abdurrohman Hidayat, menjelaskan bahwa selama pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya, pihaknya telah menindak sebanyak 194 pelanggar, yang terdiri dari 3 pengemudi mobil dan 191 pengendara sepeda motor.
Beberapa pelanggaran yang ditemukan termasuk melawan arus, kelebihan muatan, dan penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar.
Tak hanya penindakan, Satlantas Polres Indramayu juga mengedepankan edukasi dan pendekatan humanis melalui program “Police Goes to School.”
Kegiatan ini dilakukan di berbagai sekolah, pangkalan ojek, dan terminal untuk menyosialisasikan pentingnya keselamatan berkendara.
Petugas juga aktif membagikan brosur dan stiker informatif mengenai aturan lalu lintas.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pengendara yang tertib, Satlantas Polres Indramayu memberikan reward berupa bunga, tumbler, dan helm kepada pengendara yang patuh.
Sementara itu, bagi yang melanggar, terutama yang tidak memakai helm atau berboncengan lebih dari satu, dilakukan penindakan berupa tilang.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Indramayu yang telah mendukung kelancaran Operasi Zebra Lodaya 2024. Kepatuhan dan kedisiplinan dalam berlalu lintas sangat membantu terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) di Kabupaten Indramayu,” ujar AKP Abdurrohman Hidayat didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, IPTU Junata.
AKP Abdurrohman menambahkan, dalam operasi ini juga tercatat sebanyak 3.694 teguran kepada pengendara yang melakukan pelanggaran ringan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang aman dan nyaman,” tambahnya.
Operasi Zebra Lodaya 2024 diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam budaya berlalu lintas, tidak hanya di Indramayu tetapi juga di seluruh wilayah Jawa Barat. Pungkasnya.
(Abid)
