Kapolri Tegaskan Penindakan Kasus Beras Oplosan, 4 Produsen Besar Naik Penyidikan

Rabu, 30 Juli 2025 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta Mitra Mabes.Com – Kasus beras oplosan menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang meminta agar dilakukan penanganan menyeluruh dan penindakan tegas. Menindaklanjuti hal itu, Polri bergerak cepat dengan melakukan uji merek beras yang diduga dioplos dan pemeriksaan terhadap para produsen.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, hasil investigasi Kementerian Pertanian pada 26 Juni 2025 terhadap 212 merek beras di 10 provinsi menunjukkan adanya pelanggaran serius. Dari 232 sampel yang diuji, sebanyak 189 merek dinyatakan tidak sesuai mutu beras.

“Artinya posisinya berada di bawah standar terkait dengan regulasi yang ditentukan, baik itu beras dalam kemasan premium maupun medium,” ungkap Kapolri, Selasa (29/7).

Dari hasil pendalaman, ditemukan 71 sampel beras tidak sesuai SNI, 139 sampel tidak sesuai SNI sekaligus dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), serta 3 sampel beras premium tidak sesuai SNI dan berat kemasan tidak sesuai label. Bahkan, terdapat 19 merek beras yang melakukan tiga pelanggaran sekaligus: tidak sesuai SNI, dijual melebihi HET, dan beratnya di bawah standar.

Saat ini Polri telah melakukan uji laboratorium terhadap 9 merek beras, di mana 8 merek dinyatakan tidak sesuai standar mutu atau SNI.

“Sudah ada 16 produsen yang saat ini kita lakukan pemeriksaan, klarifikasi. Dan saat ini kita sudah menaikkan sidik terhadap 4 produsen besar, yakni PT FS, PT WPI, SY, dan SR,” jelas Kapolri.

Lebih lanjut, Polri sudah memeriksa 39 saksi dan 4 ahli, serta melakukan penggeledahan, penyitaan barang bukti, hingga pemasangan garis polisi di tempat produksi maupun gudang milik produsen.

Kapolri menambahkan, sejumlah pengungkapan serupa juga terjadi di beberapa daerah. Polda Riau, misalnya, berhasil mengungkap modus beras reject yang dioplos menjadi beras medium lalu direpacking dan dijual sebagai beras SPHP Bulog. Kasus serupa juga ditangani di Kalimantan Timur, dengan barang bukti sekitar 4 ton beras yang sudah diamankan.

“Kami berkomitmen menindak tegas praktik beras oplosan ini, karena sangat merugikan masyarakat dan bertentangan dengan instruksi Bapak Presiden agar pangan betul-betul dijaga kualitas dan distribusinya,” tegas Kapolri.

(Trimo Riadi)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati Batu Bara Hadiri Sosialisasi Program Presiden Prabowo: Makan Bergizi Gratis Bagi Anak Indonesia
Pertandingan Sepak Bola Turnamen Lapangan Danu Sukses Di Gelar
17 desa Se- Kecamatan Kuala Ikut Lomba Memasak Menu Serba Ikan Dan Menu Cipta B2SA
Kapolres Tanah Karo Tegaskan: Karhutla Merusak Ekosistem, Bukan Sekadar Lahan
Bupati Musi Rawas Hj. Ratna Machmud Menyerahkan Bantuan Alsintan pra panen traktor roda 4
Maulid Akbar ,Haul Para Aulia ,Santunan Anak Yatim Piatu Dan Milad KW 3 ke-9 Diadakan di Halaman Madrasah Baru
Dewan Jabar Dari Fraksi Nasdem SWH Gelar Kunjungan Reses Bersama Fatayat NU Indramayu 
Polres Kaur Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:46 WIB

Bupati Batu Bara Hadiri Sosialisasi Program Presiden Prabowo: Makan Bergizi Gratis Bagi Anak Indonesia

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:42 WIB

Pertandingan Sepak Bola Turnamen Lapangan Danu Sukses Di Gelar

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:38 WIB

17 desa Se- Kecamatan Kuala Ikut Lomba Memasak Menu Serba Ikan Dan Menu Cipta B2SA

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:14 WIB

Bupati Musi Rawas Hj. Ratna Machmud Menyerahkan Bantuan Alsintan pra panen traktor roda 4

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:10 WIB

Maulid Akbar ,Haul Para Aulia ,Santunan Anak Yatim Piatu Dan Milad KW 3 ke-9 Diadakan di Halaman Madrasah Baru

Berita Terbaru