KAUR, Mitramabes.com- Kepala Desa Pancur Negara (Pancura) Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur, dilaporkan ke pihak aparat Kepolisian atas dugaan penyimpangan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022 oleh sejumlah masyarakat dan perangkat Desa kini masih dalam ditempat, Rabu (26/6/2024).
Menurut keterangan dari masyarakat Desa Pancur Negara (Pancura) mengatkan terkait realisasi DD, menurut pemantauan kami itu banyak sekali yang Mar- Up, lalu kami melakukan Musyawarah dengan toko masyarakat, toko agama dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) kata inisial AN menindak lanjti laporan pada 28 Desember 2023.
“Dikatakan oleh narasumber masyarakat berinisial AN dari hasil musyawarah itu, lalu kami sepakat pada malam itu untuk melaporkan tentang realisasi DD ke Aparat Penegak Hukum (APH) guna untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya saat di wawancara oleh sejumlah awak Media.
Materi yang dilaporkan oleh masyarakat, adanya penggunaan Dana Desa (DD) Desa Pancur Negara tahun anggaran 2022 tidak terealisasi dan Mar- Up harga satuan.
Tidak terealisasi atau tidak diberikan yaitu, Honorarium Linmas, guru ngaji, guru PAUD, para kader dan pegawai Masjid pada bulan Desember 2022 yang mana pengajuan biaya honorarium tersebut sudah diajukan dan sudah cair.
“Risdianto Kades, meminta uang sebesar Rp. 10 juta kepada perangkat Desa kalau masih mau meneruskan jabatan nya, dan kalau kalian tidak mau maka terpaksa saya pecat akan saya ganti dengan perangkat Desa yang lain,” terang perangkat Desa.
Dan kami perangkat Desa kini, sudah dipecat oleh Kepala Desa Pancur Negara secara lisan tapi belum secara tertulis, lantaran kami dipecat jadi Perangkat Desa, karena kami tidak ada uang Rp. 10 juta itu yang diminta oleh Risdianto Kades.
Konon katanya pengakuan dari, Risdianto Kades saat di konfirmasi di rumah tempat kediamannya so’al pemecatan itu bukan dipinta Rp. 10 juta, cuman waktu peng SPJ han memang aku minta uang 10 juta, sudah itu perangkat tidak mau ngantor makanya saya pecat, ini pengakuan Kades.
Sudah itu, perangkat Desa memang sudah aturan harus diganti setahun sekali jawab Risdianto Kepala Desa Pencur Negara (Pancura) dan juga ada satu aitem pembukaan badan Jalan yang azas manfaat kurang bagi masyarakat setempat, kini terlihat dipagar Bambu. (Ripasi)