Indramayu MBS,– Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPI) yang digelar oleh Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda-Litbang) Kabupaten Indramayu menyisakan tanda tanya.
Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Juli 2025 di Aula Bappeda-Litbang, Jalan Letnan Jenderal S. Parman No.15, Margadadi, Indramayu, ini diduga sengaja tertutup dari jangkauan publik dan awak media.
Padahal, materi sosialisasi mengenai penanganan stunting dinilai sangat krusial dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pihak penting, mulai dari tenaga kesehatan (nakes) perwakilan Kepala UPTD Puskesmas, Kepala UPTD PLKB, hingga seluruh camat se-Kabupaten Indramayu. Keterbukaan informasi semestinya menjadi prioritas, mengingat isu stunting merupakan masalah kesehatan publik yang harus ditangani bersama.
Usai acara, tim awak media berupaya mengonfirmasi lebih lanjut kepada Kepala Bidang PPM, Suhartati, di ruang kerjanya. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.
Seorang pegawai Bidang PPM hanya menyampaikan bahwa Suhartati sedang sibuk dengan rapat Zoom meeting dan tidak bisa diganggu.
”Maaf pak, ibu kabidnya lagi sibuk ada rapat Zoom meeting, tidak bisa diganggu,” ujar pegawai tersebut.
Tak berhenti di situ, tim awak media juga mencoba menghubungi Suhartati melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada balasan sama sekali.
Sikap yang diduga menghindar ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan besar di kalangan jurnalis: ada apa di balik ketertutupan informasi sosialisasi stunting yang seharusnya menjadi konsumsi publik ini?
(Thoha)