Takengon – MBS
Polres Aceh Tengah kembali menggelar program Jumat Curhat sebagai upaya mempererat silaturahmi dan mendengar langsung keluhan masyarakat. Kali ini, forum terbuka tersebut berlangsung di Kampung Paya Kolak, Kecamatan Celala, Jumat (22/8/2025) pagi.
Kegiatan dipimpin oleh Kapolres Aceh Tengah AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., yang diwakili Wakapolres Kompol Samsir, S.H., serta dihadiri pejabat utama Polres, Camat Celala, Kapolsek Celala, Danramil, aparatur kampung, Babinsa, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kompol Samsir menegaskan bahwa Jumat Curhat merupakan wadah komunikasi dua arah Polri dengan masyarakat.
“Program ini kami hadirkan untuk mendengar curhatan warga dan mencari solusi bersama. Setiap masukan akan ditindaklanjuti demi meningkatkan kualitas pelayanan Polri,” ujarnya.
Wakapolres juga menyoroti tingginya kasus narkoba dan asusila yang masih menjadi ancaman serius. Ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga keluarga dari bahaya narkoba, pergaulan bebas, hingga pengaruh game online yang dapat mengarah pada judi daring.
“Narkoba memiliki daya rusak luar biasa. Allah SWT sudah menegaskan dalam Al-Maidah ayat 90-91 larangan khamr dan perbuatan keji,” pesannya.
Dalam dialog, sejumlah persoalan mengemuka. Camat Celala menyoroti maraknya penipuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menjerat warga dengan iming-iming kerja bergaji besar di luar negeri.
Wakapolres menekankan pentingnya peran keluarga dan aparatur kampung dalam pencegahan. “Modus TPPO menyasar mereka yang tertutup dan minim informasi. Begitu juga penipuan online, jangan mudah percaya hadiah atau iming-iming gaji besar, selalu kroscek sebelum bertindak,” tegasnya.
Persoalan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) turut disampaikan Ketua RGM Paya Kolak, Rahmaniar. Ia menyoroti adanya korban yang enggan melapor karena takut suaminya bermasalah.
Terkait permasalahan cekcok dalam kehidupan rumah tangga, Kompol Samsir menyarankan penyelesaian juga dapat dilakukan di tingkat desa melalui koordinasi dengan Reje Kampung, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa menggunakan pendekatan restorative justice
Isu lain juga muncul terkait kendaraan bermotor tua dengan pajak mati. Kasat Lantas Polres Aceh Tengah, AKP Aiyub, menjelaskan bahwa pemerintah setiap tahun menyediakan program pemutihan pajak.
Ia juga mengingatkan pentingnya keselamatan pelajar yang membawa sepeda motor dengan selalu menggunakan helm dan melengkapi surat kendaraan.
Sementara itu, Reje Kampung Paya Kolak menyampaikan apresiasi atas kehadiran jajaran Polres Aceh Tengah. “Kami sangat berterima kasih, semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Kegiatan yang diawali dengan penyerahan sembako dan tali asih kepada 20 warga berlangsung hangat hingga pukul 10.40 WIB. Suasana berjalan aman, tertib, dan penuh keakraban.
Melalui Jumat Curhat, Polres Aceh Tengah hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sahabat masyarakat yang mendengarkan, memberi solusi, dan membawa harapan baru bagi warga.