Aceh Utara Mbs.com “Warga di Desa Jamboe Balle, Aceh Timur, tak lagi tenang. Sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi aliran yang membawa penyakit. “Kami hanya minta jangan racuni air kami,” lirih suara Suryadi, warga desa.
Sudah lima tahun lebih PT. Bugak Palma Sejahtera beroperasi di Desa Jamboe Balle, Kecamatan Alue Ie Mirah, Kabupaten Aceh Timur. Di belakang pabrik, kolam-kolam penampung limbah tampak seperti tambak biasa, namun berisi cairan hitam pekat yang diduga limbah produksi.
Warga kepada awak media Sabtu (15/06) mengeluh gatal-gatal, pembengkakan wajah, hingga muntah-muntah setelah bersentuhan dengan air sungai. Muhammad, seorang warga, bahkan pernah meminum air sungai yang tercampur limbah dan langsung muntah.
Menurut warga, pelepasan limbah ke sungai sering terjadi saat hujan deras. Ironisnya, perusahaan menyatakan mereka tidak pernah membuang limbah dan menyebut laporan warga sebagai isu belaka.
Syahrial, Humas perusahaan, menyangkal tuduhan warga dan mengklaim air kolam limbah lebih bersih dari air sungai. Namun saat diminta hasil uji laboratorium, ia tidak mampu menunjukkannya.
Syahrial mengakui pernah mendapat sanksi dari DLHK Provinsi Aceh tahun 2022 berupa pembinaan, yang membuat mereka menambah jumlah kolam limbah menjadi 13 unit. Meski demikian, ia mengklaim perusahaan terbuka dan tak akan mencemari lingkungan tempat asalnya sendiri.
Geuchik Mustawaii, kepala desa Jamboe Balle, mengatakan aliran sungai tidak langsung berdampak ke desanya, namun ia menegaskan siap berdiri bersama masyarakat dalam isu limbah ini.
editor Jamal/pak nek