Takengon – MBS
Menjelang pelantikan dan pengambilan sumpah Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah masa jabatan 2025-2030, Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tengah melakukan pengecekan ketat (sterilisasi) Gedung Olah Seni (GOS) Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
Polisi melakukan sterilisasi seluruh sudut ruangan dan area lokasi Gedung Olah Seni Takengon yg akan digunakan sebagai tempat pelantikan, dengan alat pendeteksi logam, Pada Selasa (18/2/25) siang.
Terpantau, sterilisasi gedung berlangsung mulai pukul 11.45 Wib. Terlihat beberapa personel Sat Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor Polda Aceh bersama personel Polres Aceh Tengah mulai menyisir satu per satu titik di lokasi berlangsungnya kegiatan.
Dimana, sterilisasi yang dipimpin oleh Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dody Indra Eka Putra,S.I.K,M.H, melalui Kabag Ops Akp Jerianto Siallagan, juga hadir Kasat Samapta Akp Akup Gaja, Untuk Sat Brimob Polda Aceh dipimpin oleh Pa Ops Kompi 3 Yon B Pelopor Ipda Kusnadi, itu dilakukan guna pengamanan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pelantikan berlangsung.
Sementara itu Kapolres Aceh Tengah AKBP Dody, Mengatakan, Mengerahkan ratusan personel Polres Aceh Tengah dan Sat Brimob untuk mengamankan jalannya pelantikan itu.
“Ini merupakan prosedur yang wajib dilakukan untuk memastikan keamanan lokasi yang akan digunakan pada saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Tengah,”pungkasnya.
Selain itu Kata Dody, Untuk Pola pengamanan lain juga ditetapkan kepolisian. Di antaranya menyeleksi tamu undangan yang masuk ke dalam ruangan pelantikan.
Mengenai jumlah personel yang diturunkan, AKBP Dody menyebutkan ada ratusan personel yang dikerahkan. Sejumlah personel pengamanan disiagakan di sekitar lokasi pelantikan.
“Kami telah mengantisipasi segala kemungkinan dan siap menjaga situasi agar tetap kondusif. Pengamanan akan dibagi dalam beberapa lapis dengan melibatkan 25 personel Sat Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor Polda Aceh dan 205 personel Polres Aceh Tengah yang tersebar di berbagai titik,”sebutnya.
AKBP Dody, Juga menyebutkan rekayasa lalu lintas di persimpangan dan lokasi sekitar Gedung Olah Seni juga dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan.
Aharuddin