example banner

Himpunan Mahasiswa Agent Perubahan Sosial Tabagsel Gelar Dialog Interaktif

Paluta/MBS – Himpunan Mahasiswa Agent Perubahan Sosial Tapanuli Bagian Selatan (Humas Tabagsel), menggelar Dialog Interaktif di Aula SMA Negeri 1 Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kamis (5/10/23)

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMA Negeri 1 Portibi Toni Simbolon, S.Ag kepada media ini diruang kerjanya, Sabtu (7/10/2023).
Dikatakan, doalog interaktif mengusung Thema Pencegahan Perkawinan Dini dari perspektif Agama dan kesehatan. Yang bertujuan memberikan sudut pandang kepada para peserta didik terkait pernikahan pada usia dini.
Acara itu menurut Kepala Sekolah turut dihadiri Kakan Kemenag Paluta, Dr,H.Safiruddin Harahap M.Pd yang diwakili oleh Kasi Bimmas Islam Kemenag Paluta H.Dian Siregar. Kepala Puskesmas Portibi Yusnita Ramadonna Harahap SKM,MKM, diwakili Nilasari SKM serta para tamu undangan lainnya..

Sementara Ketua Humas Tabagsel Rasydin Hasibuan, dalam sambutannya menyampaikan kepada peserta dialog interaktif khususnya kepada siswa- siswi SMA N1 Portibi, agar acara ini menjadi ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

“Semoga acara ini bisa menjadi pembelajaran yang berharga Kepada adik-adik Siswa SMA N1 Portibi, agar terhindar dari pernikahan dini, yang dimana saat ini hal tersebut marak terjadi,”ucapnya.

Kemudian Kepala Sekolah juga menekankan kepada para murid agar menyelesaikan sekolah dahulu.

“Selesaikan dulu Sekolahmu, agar cara berfikirmu lebih dewasa dan matang. Kejarlah Cita-citamu, Bahagiakan dulu orangtuamu, dan ingatlah bahwa didalam berumah tangga, pendidikan itu juga sangat penting,” tegas beliau.

Hal senada juga disampaikan oleh H.Dian Siregar, “Saat ini pernikahan dini banyak terjadi, itu disebabkan oleh pergaulan bebas. Dan Pernikahan dini selalu riskan dengan perceraian, dikarenakan pola pikir yang masih labil dan belum matang. Saya berharap agar adik-adik yang masih duduk dibangku sekolah lebih menjaga pergaulannya, jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa merugikan diri sendiri dan orang tua adik-adik,”ujar Kasi Bimmas.

Acara dialog tersebut diikuti ratusan siswa, terlihat betapa antusiasnya rasa ingin tahu para peserta didik tentang dampak negatif dari pernikahan dini tersebut,
Dari Perspektif Kesehatan, Nilasari SKM Menjelaskan bahwa lebih signifikan dampak Negatif pada pernikahan dini.

“Pernikahan dini merupakan pernikahan yang berlangsung pada pasangan yang belum berusia 19 tahun. Kondisi itu tidak hanya memicu munculnya banyak masalah kesehatan, juga meningkatkan resiko terjadinya kekerasan rumah tangga, baik secara fisik maupun seksual,” ujar Nilasari.

Diakhir acara, Samaruddin Nasution M,Pd sekaligus Moderator dalam Acara dialog tersebut menjelaskan betapa pentingnya kegiatan tersebut diselenggarakan.

“Semoga kegiatan Dialog Interaktif yang diselenggarakan hari ini bisa diselenggarakan disekolah lainnya yang ada di Kabupaten Paluta. Acara kegiatan ini secara tidak langsung bisa memperkecil angka pernikahan dini di Paluta,” pungkasnya.
(M.Hrp)

example banner

example banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *