Rupat Utara Mitra Mabes.com Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Dapil Rupat–Rupat Utara, Hardianto atau yang akrab disapa Asek, mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk mendorong percepatan pembangunan serta pemanfaatan Pelabuhan RoRo lintas batas Tanjung Medang (Indonesia) – Port Dickson (Malaysia). Pelabuhan yang berada di Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara itu dinilai sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata daerah.
Seruan tersebut disampaikan saat Hardianto mendampingi kunjungan kerja (reses) Anggota DPRD Provinsi Riau, Sofyan, M.Si, di Rupat Utara. Dalam kesempatan itu, Asek menjelaskan bahwa pembangunan awal pelabuhan RoRo telah dimulai sejak tahun 2009 melalui anggaran dari Pemerintah Provinsi Riau, yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas pendukung melalui APBD Kabupaten Bengkalis.
> “Pulau Rupat kini termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kita harus gesa dan kawal bersama agar pembangunan ini dapat difungsikan sebagaimana mestinya,” ujar Asek.
Hardianto menekankan, jarak tempuh menuju Port Dickson, Malaysia hanya sekitar 38 kilometer atau sekitar 2 hingga 2,5 jam perjalanan laut menggunakan kapal RoRo. Jika pelabuhan ini difungsikan secara maksimal, akan memberikan dampak ekonomi yang besar serta menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat setempat.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur penunjang lainnya, seperti jalan lingkar, sistem air bersih, dan fasilitas umum lainnya, untuk memastikan kawasan tersebut siap menjadi pintu gerbang ekonomi dan pariwisata antarnegara.
> “Kami berharap pembangunan yang telah dilakukan bisa segera dimanfaatkan dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dari semua pihak, baik Pemda Bengkalis, Pemprov Riau, hingga DPRD Provinsi sangat dibutuhkan,” tegas Asek yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD Bengkalis.
Sementara itu, Sofyan, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Riau, yang turut meninjau langsung lokasi pelabuhan, menyatakan bahwa Pelabuhan RoRo Tanjung Medang memiliki posisi yang sangat strategis. Namun menurutnya, potensi besar ini belum termanfaatkan secara maksimal meski infrastruktur dasar telah tersedia.
> “Pelabuhan ini dibangun sejak 2009 dan sangat potensial sebagai penghubung ekonomi dan pariwisata Indonesia–Malaysia. Namun pengembangannya belum optimal. Padahal jika dihidupkan kembali, akan menjadi penggerak utama sektor pariwisata di Rupat,” ungkapnya.
Sofyan juga menambahkan bahwa Pulau Rupat memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, serta layak menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Riau jika dikelola secara berkelanjutan dan profesional.
> “Mari kita bersama, legislatif dan eksekutif, fokus membangun ekonomi kerakyatan melalui penyediaan infrastruktur yang memadai. Hanya dengan cara itu Pulau Rupat dapat berkembang sesuai potensinya,” ajaknya.
Kegiatan kunjungan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung Medang, Saipul, beserta perangkat desa, tokoh masyarakat, dan staf desa. Momen ini menjadi titik penting untuk kembali menggugah komitmen bersama dalam memperjuangkan pengembangan Pelabuhan RoRo sebagai penghubung vital antarnegara yang berkontribusi besar terhadap kemajuan Pulau Rupat dan Kabupaten Bengkalis secara keseluruhan.
Pers: Raden Sukma
Sumber: Tim