INDRAMAYU, MBS– perang terhadap korupsi terus digaungkan oleh Gerakan Rakyat Indramayu (GRI). Dibawah komando aktivis 1998, M. Solihin, GRI tidak tinggal diam menyuarakan anti korupsi untuk Pemerintah Kabupaten Indramayu dan wajib bersih dari KKN (Korupsi,Kolusi dan Nepotisme).
“Kami sudah rapat pengurus, tanggal 7 Oktober tepat hari jadi Indramayu, GRI akan menggelar demo besar-besaran di gedung dewan dan pendopo,”tegas M. Solihin.
Menurutnya, aksi unjuk rasa (Demo) di hari sakral ini sudah dipikirkan matang-matang. Bersama elemen kelompok mahasiswa, masyarakat anti korupsi, petani, buruh, LSM penjara indonesia, LSM DRBI, nelayan dan seniman serta budayawan lndramayu akan menyuarakan anti korupsi dan bersih dari KKN.
Ditegaskan Solihin, unjuk rasa ini adalah refleksi atas sikap kekecewaan kebijakan kepemimpinan Bupati, Lucky Hakim dan Wakil Bupati lndramayu, H. Syaefudin yg terindikasi korup dan kuat dugaan memainkan (mengkonsolidasi) KKN secara terbuka, masif dan ugal-ugalan.
Selain itu, Solihin juga menuding pemerintah saat ini dinilai melakukan penghianatan terhadap amanat Reformasi 98, yang menghendaki perubahan, keterbukaan dan bersih dari kolusi dan korupsi.
“Cita-cita rakyat lndramayu berharap memiliki pemimpin yang anti korupsi tercederai oleh gaya kepemimpinan Bupati Lucky. Slogan melayani dan mengayomi, bersih dari KKN hanya bualan. Buktinya di kepemipinan sekarang, semua transksional, dari mulai pengangkatan pejabat ASN, proyek APBD hingga rekrutmen karyawan PDAM semuanya dikabarkan transaksional,”beber Solihin.
Fakta diatas, lanjut Solihin, berlawanan dengaan cita-cita leluhur lndramayu yang mendambakan kota mangga ini sejahtera, makmur, subur dan rakyatnya adil makmur.
“Oleh karenanya kami GRI mengajak seluruh lapisan masyarakat lndramayu untuk bersatu padu dan berbondong-bondong ikut aksi bersama di hari jadi Indramayu tanggal 7 Oktober 2025. Tangkap dan adili koruptor di lndramayu, usir kepemimpinan korup peteng rubet (Lucky-Syarfudin) di lndramayu,”tegas Solihin.
Menurut Solihin, dalam menjalankan gaya korupsinya (transaksional), Bupati Lucky ini memasang orang dekatnya sebagai ‘boneka’ untuk menjadi mesin uang baik dari unsur sipil, birokrat maupun orang luar kepemerintahan yang sengaja dimainkan untuk mengeruk uang dari segala penjuru di lingkungan Pemkkab Indramayu.
“Cukup sepisan bae pemimpin buaya. Cukup sepisan bae pemimpin peteng rubet (Lucky-Syaefudin). Kami siap unjuk rasa besar-besaran di hari jadi Indramayu tanggal 7 Oktober nanti,”terang Solihin.
(THOHA)