Rupat Utara MBS Ditemukan 32 Orang PMI (Pekerja Migran Indonesia) terdampar saat kembali dari Malaysia di Perairan Pasir Putih Desa Puteri Sembilan Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Rabu (11/06/2025) pukul 03.30 Wib.
Ada pun saksi yang menemukan para PMI Nelayan yang sedang berangkat melaut.
Dari hasil pendataan Identitas PMI sebagai berikut :
1. Tomi asal Rantau Parapat Sumut
2. Andika asal Tanjung Balai Asahan (Sumut).
3. Musri asal (Aceh)
4. Surio Ahadi Proju asal Tanjung Balai Asahan (Sumut)
5. Sudarmanto asal Tembung (Sumut)
6. Heryanto asal (Sumut).
7. Mawardi asal (Aceh Utara).
8. Abdullah asal (Aceh Utara)
9. Safwandibasal (Aceh Utara)
10.One Boy Gulo asal Berastagi (Sumut).
11.Yusrizal asal Batu Bara (Sumut).
12. M. Riski asal (Aceh Utara).
13. Sarli asal (Serang Banten).
14. Rahmat Baihaki asal (Aceh Pidi).
15. Rischi Lamkaruena asal (Aceh)
16. Deri Yayansah asal Muaratara Pakembang (Sumsel).
17. Aril Saputra asal (Dumai Riau).
18. Amin Nulah asal (Aceh Tenggara).
19. Barudin asal (Lombok Tengah).
20. Heppy Saputra asal (Dumai Riau).
21. Irvan Syahputra asal (Aceh).
22. M. Ananda asal (Aceh)
23. Kamisah asal (Bengkalis Riau)
24. Nur Ainun asal Pangkalan Brandan (Sumut).
25. Surati asal Lebak (Banten)
26. Eti Mulyati asal Dompu (NTB).
27. Demi Natalia asal Jember (Jawa Timur).
28. Samdiyah asal (Aceh Tenggara).
29. Anggun Septiani asal Medan (Sumut).
30. Christi Amril asal (Jawa Tengah).
31. Mohamad Bakit asal (Jawa Tengah)
32. Puja Yunira asal Rantau Prapat (Sumut).
Berdasarkan informasi kejadian dari para PMI diterangkan kronologi kejadian terjadi Pada hari Rabu tanggal 11 Juni 2025 sekira pukul 24.00 Waktu Negara Malaysia, rombongan PMI sebanyak 32 orang akan berangkat dari Malaka – Malaysia menuju Indonesia melalui jalur ilegal dengan dijemput menggunakan speed boat.
Salah seorang PMI, Yusrizal menerangkan bahwa sekira pukul 01.30 Wib (telah memasuki perairan Indonesia) speed boat yang ditumpangi oleh 32 orang PMI bocor dan hampir karam, selanjutnya tekong speed boat mendekat ke sekitar kapal Nelayan jaring yang sedang melaut kemudian speed boat tenggelam dan tekong melompat kelaut.( masih belum jelas keberadaan nya ).
Sebanyak 32 orang PMI ikut melompat dan berhasil di selamatkan oleh nelayan jaring yang kebetulan melihat kejadian, sedangkan untuk tekong tidak ada yang tahu dan sampai saat ini belum ditemukan.
Sekira pukul 04.00 Wib sebanyak 32 orang PMI diantar oleh pompong nelayan dan diamankan di rumah Kepala Dusun Pasir Putih, Desa Puteri Sembilan dalam kondisi selamat (basah kuyup dan kedinginan), selanjutnya Kadus melaporkan kejadian tersebut dengan menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Puteri Sembilan.
Pada pukul 05.00 Wib Piket Polsek Rupat Utara bersama Bhabinkamtibmas membawa 32 orang PMI ke Polsek Rupat Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Rupat Utara Akp Herman, S.H memberi pengarahan kepada para PMI dan pulbaket bersama Kanit Intelkam perihal kejadian tersebut.
Untuk memastikan kondisi kesehatan ke 32 orang PMI tersebut, Kapolsek Rupat Utara melalui Kanit Intelkam Bripka Dori Triyoga melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Tanjung Medang dr.Ratna Sari Lina untuk melakukan pengecekan kesehatan, dan selanjutnya tenaga medis Puskesmas Tanjung Medang dibawah kendali dr.Wahyudi dan tim Nakes melakukan pengecekan kesehatan ke 32 orang PMI tersebut.
Pukul 09.30 Wib Camat Rupat Utara Aulia Fikri, S.Sos, M.Si bersama Forkopincam Rupat Utara menemui 32 orang PMI di Mapolsek Rupat Utara dan melakukan koordinasi dalam hal upaya pemulangan para PMI tersebut secepatnya.
Hasil koordinasi disepakati ke 32 orang PMI tersebut akan diserahkan ke P4MI (Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) yang ada di Kota Dumai dalam proses pemulangan ke daerah asal masing-masing.
Dikarenakan semua barang dan pakaian para PMI dalam kondisi basah dan sebagian hanyut di laut, Kapolsek Rupat Utara memberikan